Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Gubernur: ASN Digaji Untuk Melayani Bukan Untuk Dilayani

JAYAPURA – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak meminta keistimewaan sebagai seorang ASN apalagi merasa harus dilayani.

  “Jangan minta keistimewaan sebagai ASN, apapun jabatan dan pangkatmu. Jika itu masih kamu pelihara dan membiarkan bersemayam di diri kita, maka tidak akan pernah bisa efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab,” kata Ramses, saat memberikan arahan pada apel pagi di halaman Kantor Bupati, Kamis (5/9) lalu.

  Menurut Ramses, pada dasarnya ada rasa kesinambungan khususnya para perangkat daerah maupun eselon 3. Dimana menjadi pemimpin yang melayani masyarakat.

  “Jadilah ASN yang mampu untuk melayani, memberikan kontribusi yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung,” ujarnya.

Baca Juga :  Merdeka Belajar Harus Dibarengi Dengan Kesiapan Infrastruktur

   Gubernur juga ingatkan soal pengkotak-kotakan di lingkungan organisasi. “Suatu organisasi jika sudah terjadi pengkotak-kotakan di unit terkecil, saya yakin organisasi itu tidak akan jalan, akibatnya tidak membawa impact pada pelayanan kita ke masyarakat,” ucapnya.

  “Apapun jabatanmu, kedudukanmu dan pangkatmu, berkontribusilah terhadap lingkungan tempat di mana ASN itu bertugas. Kita digaji negara untuk melayani bukan untuk dilayani,” sambungnya.

   Gubernur berharap ASN harus netral di Pilkada, jangan nanti ganti pemimpinnya bloknya ganti juga. “Lakukanlah tugas kamu tanpa melihat siapa yang jadi pemimpin saat ini,” tegasnya.

  Sebelumnya, Ramses menyebut pentingnya netralitas ASN di Pilkada yang tahapan prosesnya sedang berjalan. “Netralitas ASN sangat penting dalam melayani masyarakat, dia tidak ikut cawe cawe  terhadap proses Pilkada itu sendiri,” kata Ramses.

Baca Juga :  Pilkada Papua Munculkan 34 Wajah Baru

   Ramses menjelaskan bahwa ASN boleh memilih tapi tidak boleh terlibat aktif, sebab ASN netralitasnya itu penting. Begitu juga dengan para Kepala Kampung jangan dibawa ke sana kemari yang membuat rakyat bingung.

  “Biarkan rakyat memilih sesaui dengan hatinya tentang siapa yang mau dipilih,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak meminta keistimewaan sebagai seorang ASN apalagi merasa harus dilayani.

  “Jangan minta keistimewaan sebagai ASN, apapun jabatan dan pangkatmu. Jika itu masih kamu pelihara dan membiarkan bersemayam di diri kita, maka tidak akan pernah bisa efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab,” kata Ramses, saat memberikan arahan pada apel pagi di halaman Kantor Bupati, Kamis (5/9) lalu.

  Menurut Ramses, pada dasarnya ada rasa kesinambungan khususnya para perangkat daerah maupun eselon 3. Dimana menjadi pemimpin yang melayani masyarakat.

  “Jadilah ASN yang mampu untuk melayani, memberikan kontribusi yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung,” ujarnya.

Baca Juga :  Jual Ballo, MY Dijerat Pasal Tindak Pidana Pangan

   Gubernur juga ingatkan soal pengkotak-kotakan di lingkungan organisasi. “Suatu organisasi jika sudah terjadi pengkotak-kotakan di unit terkecil, saya yakin organisasi itu tidak akan jalan, akibatnya tidak membawa impact pada pelayanan kita ke masyarakat,” ucapnya.

  “Apapun jabatanmu, kedudukanmu dan pangkatmu, berkontribusilah terhadap lingkungan tempat di mana ASN itu bertugas. Kita digaji negara untuk melayani bukan untuk dilayani,” sambungnya.

   Gubernur berharap ASN harus netral di Pilkada, jangan nanti ganti pemimpinnya bloknya ganti juga. “Lakukanlah tugas kamu tanpa melihat siapa yang jadi pemimpin saat ini,” tegasnya.

  Sebelumnya, Ramses menyebut pentingnya netralitas ASN di Pilkada yang tahapan prosesnya sedang berjalan. “Netralitas ASN sangat penting dalam melayani masyarakat, dia tidak ikut cawe cawe  terhadap proses Pilkada itu sendiri,” kata Ramses.

Baca Juga :  Di Tanah Hitam, BMD Nyaris "Baku Hantam" Dengan Dipo Wibowo

   Ramses menjelaskan bahwa ASN boleh memilih tapi tidak boleh terlibat aktif, sebab ASN netralitasnya itu penting. Begitu juga dengan para Kepala Kampung jangan dibawa ke sana kemari yang membuat rakyat bingung.

  “Biarkan rakyat memilih sesaui dengan hatinya tentang siapa yang mau dipilih,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya