Friday, September 20, 2024
28.7 C
Jayapura

Sudah Bukan Jamannya Jualan Isu Sara

JAYAPURA – Akademisi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Uncen, Yakobus Richard, ingatkan para calon kepala daerah gubernur-wakil gubernur, wali kota-wakil walikota dan bupati-wakil bupati untuk tak gaungkan politik sara. Mestinya kata Yakobus, para kepala daerah bisa menahan diri dengan membangun citra positif mereka.

“Harusnya bukan politisasi sara yang digaungkan, melainkan calon kepala daerah fokus mengangkat kesejahteraan masyarakat terhadap isu isu yang sifatnya ekonomi sosial dibandingkan fokus ke konteks manipulasi isu-isu sara,” ucap Yakobus saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (6/9).

Sebab menurut Dosen Uncen ini, politik sara sangat berbahaya terhadap kehidupan sosial masyarakat itu sendiri dan merupakan sifat yang negatif.  Termasuk membuat satu sama lain tidak bisa menjadi satu.

Baca Juga :  Masih Ditemukan Pengelolaan Aset yang Belum Tertib

“Politik sara bisa memunculkan konflik sosial dan chaos di tengah masyarakat, terlebih masyarakat mengadopsi isu isu yang dimainkan para politisi atau bakal calon kepala daerah,” ujarnya.

Yakobus berharap mereka bisa menjaga integritasnya sebagai calon kepala daerah, sebab para calon tersebut perlu kepercayaan publik hari ini.

“Untuk itu mereka harus membangun sikap yang positif terhadap masyarakat dengan membangun dialog yang baik dan menyebarkan pesan pesan positif,” kata Yakobus.

Selain itu kata Yakobus, pentingnya membangun pendekatan dengan masyarakat untuk  menjaring kesamaan dan persepsi serta bagaimana bisa mendapatkan kepercayaan publik demi kepentingan bersama.

“Pasangan calon bisa membangun budaya politik yang positif, sehingga setelah Pilkada nanti lebih memajukan kepentingan daerah dibandingkan pasca Pilkada yang terjadi justru ada kelompok-kelompok yang sifatnya tidak mendukung pemerintahan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Raih WTP di Tengah Kasus yang Menimpa Gubernur

Hanya hingga kini belum teridentifikasi secara gamblang calon mana yang dikatakan kerap menjual isu sara dan identitas mengingat beberapa calon juga menyuarakan hal serupa yakni menolak politisasi isu sara atau identitas. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Akademisi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Uncen, Yakobus Richard, ingatkan para calon kepala daerah gubernur-wakil gubernur, wali kota-wakil walikota dan bupati-wakil bupati untuk tak gaungkan politik sara. Mestinya kata Yakobus, para kepala daerah bisa menahan diri dengan membangun citra positif mereka.

“Harusnya bukan politisasi sara yang digaungkan, melainkan calon kepala daerah fokus mengangkat kesejahteraan masyarakat terhadap isu isu yang sifatnya ekonomi sosial dibandingkan fokus ke konteks manipulasi isu-isu sara,” ucap Yakobus saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (6/9).

Sebab menurut Dosen Uncen ini, politik sara sangat berbahaya terhadap kehidupan sosial masyarakat itu sendiri dan merupakan sifat yang negatif.  Termasuk membuat satu sama lain tidak bisa menjadi satu.

Baca Juga :  Ridwan Pilih No Comment

“Politik sara bisa memunculkan konflik sosial dan chaos di tengah masyarakat, terlebih masyarakat mengadopsi isu isu yang dimainkan para politisi atau bakal calon kepala daerah,” ujarnya.

Yakobus berharap mereka bisa menjaga integritasnya sebagai calon kepala daerah, sebab para calon tersebut perlu kepercayaan publik hari ini.

“Untuk itu mereka harus membangun sikap yang positif terhadap masyarakat dengan membangun dialog yang baik dan menyebarkan pesan pesan positif,” kata Yakobus.

Selain itu kata Yakobus, pentingnya membangun pendekatan dengan masyarakat untuk  menjaring kesamaan dan persepsi serta bagaimana bisa mendapatkan kepercayaan publik demi kepentingan bersama.

“Pasangan calon bisa membangun budaya politik yang positif, sehingga setelah Pilkada nanti lebih memajukan kepentingan daerah dibandingkan pasca Pilkada yang terjadi justru ada kelompok-kelompok yang sifatnya tidak mendukung pemerintahan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Ratusan Pencaker di Papua Ikuti Program Magang

Hanya hingga kini belum teridentifikasi secara gamblang calon mana yang dikatakan kerap menjual isu sara dan identitas mengingat beberapa calon juga menyuarakan hal serupa yakni menolak politisasi isu sara atau identitas. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya