JAYAPURA – Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong resmi melepas kontingen Papua menuju Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI Aceh dan Sumatera Utara. Dia berharap atlet Papua bisa meraih prestasi tertinggi dalam iven nasional empat tahunan itu.
Tak hanya pada ajang PON, Limbong juga menaruh harapan besar agar kelak atlet-atlet Papua bisa berdiri di podium juara dunia, olimpiade misalnya. Dia sangat yakin putra/putri Papua bisa meraih prestasi di ajang Olimpiade. Almarhum Lisa Rumbewas dinilai sebagai salah satu contoh. Sehingga dia menantang para putra/putri Papua untuk bisa mengukir prestasi seperti Lisa.
Diketahui Lisa pernah mengikuti 3 edisi Olimpiade berbeda secara beruntun. Bahkan sang mendiang sukses menyabet medali dalam tiga edisi Olimpiade tersebut. Lisa mengawali karier pelatnas pada Olimpiade 2000 yang digelar di Sydney itu. Turun di nomor 48 kg putri, Lisa sukses menyabet medali perak.
Sebuah start yang baik kala itu. Lisa pun menjadi putri pertama Indonesia yang sukses mencatatkan namanya pada pagelaran angkat besi dunia. Sebab cabang olahraga angkat besi putri pertama kalinya dipertandingkan di Olimpiade 2000
Sebenarnya Lisa kala itu meraih medali perunggu, akan tetapi peraih medali perak dinyatakan positif doping. Alhasil, Lisa langsung dipastikan meraih medali perak. Berkat kerja keras, dan disiplin, Lisa pun kembali mewakili Indonesia pada Olimpiade Athena 2004.
Alhasil, Lisa yang lahir pada 10 September 1980 itu kembali menorehkan prestasi yang sama. Dirinya mengibarkan sang merah putih usai sukses mengalungkan medali perak kelas 53 kg putri.
Konsistensi dan kerja keras terus ditunjukkan oleh sosok Lisa, dia pun sekali lagi membela Indonesia di Olimpiade Beijing 2008. Hasil akhir, Lisa awalnya duduk di posisi keempat kelas 53 kg putri. Akan tetapi, hasil itu kembali berubah. Peraih medali perunggu asal Belarusia, Novikava, terbukti positif menggunakan zat doping.
Perunggu lifter Nobikava itu akhirnya dicopot oleh IOC. Barulah di tahun 2016 kemudian IOC menyerahkan perunggu kepada Lisa sesuai dengan keputusan. Raihan ini membuat Lisa menjadi lifter putri pertama Indonesia yang berhasil meraih tiga medali di tiga Olimpiade beruntun. Sekaligus menjadi tanda bahwa Lisa adalah Olimpian sejati yang mengusung sportivitas, nilai-nilai Olimpiade, dan tentu saja atlet yang bersih.
Selain Olimpiade, mendiang Lisa juga pernah menorehkan beberapa prestasi internasional lainnya seperti medali perak kelas 48 kg putri di SEA GAMES 2001 Kuala Lumpur, meraih medali perunggu kelas 48 kg putri di ASIAN GAMES Busan 2002 dan meraih medali perak kelas 53 kg putri di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2006 Santo Domingo
Di kancah nasional (PON), Lisa pernah tiga kali membela provinsi berbeda pada empat hajatan PON dengan menggondol menggondol medali emas dan perak. Yakni Kalimantan Selatan, Papua dan Papua Barat pada PON XV Jawa Timur 2000, PON XVI Sumatera Selatan, PON XVII Kalimantan Timur, PON XVIII Riau 2012 Riau sekaligus menjadi ajang multievent terakhir yang diikutinya sebelum pension.
Lisa pun menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Dok 2 Jayapura pada Minggu 14 Januari 2024. Lisa berpulang pada usia 43 tahun.
“Jadilah Lisa Rumbewas, tidak hanya dilabel PON, SEA Games, tapi Asian Games maupun Olimpiade itulah yang kita harapkan,” ungkap Limbong dalam sambutannya.
Menurutnya, tolak ukur pembinaan atlet di daerah tidak hanya sebatas PON, namun bagaimana mendongkrak prestasi atlet Papua hingga kancah dunia.
“PON lalu Papua di poisis empat, itu hanya ukuran. Tapi dari sisi pembinaan olahraga yang benar adalah mampu bicara di kancah nasional dan internasional,” pungkasnya. (eri/ade).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos