Sunday, November 10, 2024
31.7 C
Jayapura

Datangkan Investasi Bukan untuk Sengsarakan Rakyat

MERAUKE – Sampai saat ini terjadi pro kontra di masyarakat terutama pemilik hak ulayat terkait dengan investasi pembukaan 1 juta lahan unttuk pertanian dan sekitar 500.000 hektar untuk  tebu.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Selatan Paino, SIP, MT, mengatakan, terkait dengan program nasional dengan investas besar-besaran di Papua Selatan khususnya Merauke ini berdasarkan situasi nasional atau dunia.

Dimana sebagian negara-negara  luar sudah mulai mengalami krisis pangan  sehingga saat pertemuan dengan Menteri Pertanian disampaikan bagaimana krisis pangan tersebut dapat diantisipasi  di Indonesia  lebih khusus dari Merauke Papua Selatan.

‘’Sehingga  program nasional yang dicanangkan oleh Presiden  terpilih itu bagaimana pangan dunia  itu bisa kita olah di Papua Selatan,’’ katanya.

Baca Juga :  Proses Penetapan MRPS Diminta Dibatalkan

Paino menjelaskan bahwa  terkait dengan investasi yang masuk di Papua Selatan, baik  investasi pertanian maupun  tebu regulasinya sudah disesuaikan. ‘’Kemarin sudah rapat di Swissbel kemudian rapat di kapal dengan Pak Menteri Pertanian dengan investor  instansi terkait baik  dari ATR kemudian dari kehutanan sudah disesuaikan,’’  jelasnya.

Menurutnya, untuk hutan lindung tidak  akan dikorek. Artinya investasi besar-besaran 1 juta hektar tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

‘’Kedua bahwa negara ketika menghadirkan investasi untuk memakmurkan rakyat. Tidak ada negara datang berinvestasi untuk menyengsarakan rakyatnya. Intinya bagaimana masyarakat sejahtera melalui  investasi dalam bidang pangan nasional. Diharapkan dengan investasi besar-besar ini dapat mengangkat derajat masyarakat  khususnya masyarakat setempat  yang punya hak ulayat,’’ terangnya.

Baca Juga :  Di Bupul, PT APM Dipalang Pemilik Hak Ulayat

Paino mencontohkan untuk program optimalisasi lahan seluas 40.000 hektar, sebagian  masyarakat mulai menikmati manfaatnya  dan lainnya sedang berjalan.

‘’Dengan adanya proyek 1 juta hektar ini  dapat mengangkat setidaknya masyarakat setempat, sehingga  pangan  dunia dapat disuplay dari Merauke dan itu harapan negara dalam hal ini  pemerintah dengan mendatankan investor. Kalau  pemerintah yang garap langsung,  pemerintah  terbatas anggaran sehingga kita bersyukur dengan adanya investasi yang masuk dengan tujuan untuk mengangkat perekonomian  masyarakat setempat, umumnya di Papua selatan,’’ pungkasnya. (ulo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE – Sampai saat ini terjadi pro kontra di masyarakat terutama pemilik hak ulayat terkait dengan investasi pembukaan 1 juta lahan unttuk pertanian dan sekitar 500.000 hektar untuk  tebu.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Selatan Paino, SIP, MT, mengatakan, terkait dengan program nasional dengan investas besar-besaran di Papua Selatan khususnya Merauke ini berdasarkan situasi nasional atau dunia.

Dimana sebagian negara-negara  luar sudah mulai mengalami krisis pangan  sehingga saat pertemuan dengan Menteri Pertanian disampaikan bagaimana krisis pangan tersebut dapat diantisipasi  di Indonesia  lebih khusus dari Merauke Papua Selatan.

‘’Sehingga  program nasional yang dicanangkan oleh Presiden  terpilih itu bagaimana pangan dunia  itu bisa kita olah di Papua Selatan,’’ katanya.

Baca Juga :  Dapatkan Data Pemilih Akurat, Pj Gubernur Imbau Warga Ikut Proses Coklit

Paino menjelaskan bahwa  terkait dengan investasi yang masuk di Papua Selatan, baik  investasi pertanian maupun  tebu regulasinya sudah disesuaikan. ‘’Kemarin sudah rapat di Swissbel kemudian rapat di kapal dengan Pak Menteri Pertanian dengan investor  instansi terkait baik  dari ATR kemudian dari kehutanan sudah disesuaikan,’’  jelasnya.

Menurutnya, untuk hutan lindung tidak  akan dikorek. Artinya investasi besar-besaran 1 juta hektar tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

‘’Kedua bahwa negara ketika menghadirkan investasi untuk memakmurkan rakyat. Tidak ada negara datang berinvestasi untuk menyengsarakan rakyatnya. Intinya bagaimana masyarakat sejahtera melalui  investasi dalam bidang pangan nasional. Diharapkan dengan investasi besar-besar ini dapat mengangkat derajat masyarakat  khususnya masyarakat setempat  yang punya hak ulayat,’’ terangnya.

Baca Juga :  Hari Kelima, Pengecoran Jalan TMMD di Boven Digoel Capai 89 Persen

Paino mencontohkan untuk program optimalisasi lahan seluas 40.000 hektar, sebagian  masyarakat mulai menikmati manfaatnya  dan lainnya sedang berjalan.

‘’Dengan adanya proyek 1 juta hektar ini  dapat mengangkat setidaknya masyarakat setempat, sehingga  pangan  dunia dapat disuplay dari Merauke dan itu harapan negara dalam hal ini  pemerintah dengan mendatankan investor. Kalau  pemerintah yang garap langsung,  pemerintah  terbatas anggaran sehingga kita bersyukur dengan adanya investasi yang masuk dengan tujuan untuk mengangkat perekonomian  masyarakat setempat, umumnya di Papua selatan,’’ pungkasnya. (ulo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya