BIAK– Penangkapan terhadap salah satu terduga TPN-OPM di Pulau Mapia, Kabupaten Supiori berinisial PB hingga kini terus didalami. Kejadian penangkapan PB ini menjadi perhatian serius aparat gabungan baik TNI Angkatan Laut, Darat, dan juga aparat kepolisian yang tergabung dalam satuan tugas Pengamanan Pulau Terluar.
Apalagi bukti-bukti yang berhasil diamankan jumlahnya sangat banyak, mencapai 107 item. Beberapa diantaranya bukti yang mengarah kuat adalah Kartu Identitas Tanda Anggota Gerakan OPM lengkap dengan pangkat dan jabatannya.
Ada juga jaket loreng yang pada lengan kanannya terdapat logo bendera bintang kejora, dan sejumlah barang bukti lain yang mengarah pada organisasi OPM ini. Terduga PB ditangkap oleh TNI AL dan TNI AD yang bertugas di Pulau Terluar termasuk Babinsa TNI AD dari Koramil 06 Kodim 1708/BN di Pulau Mapia. Setelah ditangkap tim gabungan TNI AD kemudian menyerahkan PB kepada pihak kepolisian.
Komandan Lanal Biak, Kolonel Marinir Jinawi Atut Waluyanto, M.Tr. Hanla mengatakan setelah aksi pengkapan yang dilakukan oleh anggota gabungan Satgas Pam Puter XXVIII dan Babinsa Koramil Kodim 1708/BN. PB ditangkap tangan, dan diduga kuat melakukan aksi mata-mata di Pulau Mapia.
Atut mengatakan aparat gabungan setelah dilakukan pergeseran ke Biak, kini melakukan proses pendalaman terkait operasi yang dilakukannya selama di Pulau Mapia dan rekam jejaknya dalam melakukan aksi mata-mata di sana. “PB diketahui merupakan anak buah dari Benny Wenda, leader organisasi OPM di Papua Barat dan semua tentang PB sedang kami dalami,” beber Atut.