Tuesday, September 17, 2024
26.7 C
Jayapura

Mangkir 4 Kali, Status WY Dalam Pencarian

KEEROM – Hingga Selasa (23/7) kemarin, Polres Keerom masih terus mengejar WY, pelaku penipuan SK palsu CPNS afirmasi honorer 3000 Kabupaten Keerom. WY sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Keerom

Kasat Reskrim Polres Keerom, AKP Jetni L. Sohilait, mengatakan, WY telah 4 kali mangkir dari pemanggilan. Baik sifatnya klarifikasi dan sebagai saksi. Sehingga dari proses penyelidikan, WY pun dinaikan statusnya sebagai saksi menjadi tersangka dan sedang dalam pencarian

“Kami menerima 2 laporan polisi dan memeriksa 15 saksi. Kami juga sudah layangkan 4 surat panggilan tapi tidak pernah datang. Kemudian kami sudah menetapkan satu tersangka yaitu WY,” ungkap AKP Sohilait, Senin (22/7).

Dia berharap, WY bisa lebih kooperatif dan bisa menyerahkan diri ke Polres Keerom untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Sebab kata Sohilait, tersangka dalam kasus ini bisa saja bertambah.

Baca Juga :  Miris Kasus Kekerasan Seksual Tinggi di Merauke

“Kami sudah menerbitkan surat penangkapan saudara WY dan saat ini anggota sedang mencari yang bersangkutan.  Kami imbau kepada saudara YW agar bisa kooperatif dan bisa memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan di Polres Keerom,” ujarnya.

“Kemungkinan tersangka lain ada, nanti pengembangan ke depan setelah pemeriksaan  WY. Dalam kasus ini WY dikenakan pasal 378 KUHP dan Pasal 310 KUHP Jo Pasal 55 Jo Pasal 64 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara,” sambungnya.

Sohilait juga membeberkan bahwa dari 15 saksi yang telah dimintai keterangan menyebutkan bahwa para korban telah menyerahkan imbalan uang tunai kepada WY dengan iming-iming jadi ASN di Kabupaten Keerom.

Baca Juga :  Jelang Pilkada, Polres Jayapura Tingkatkan Patroli dan Jalin Kemitraan

Dirinya juga meminta kepada korban SK CPNS  palsu ini agar melapor diri ke Polres Keerom agar kasus ini bisa lebih terang benderang.

“Ini juga pelajaran kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan bujukan seperti ini, karena kami merasa semua sudah transparan sekarang soal perekrutan PNS dan semua dikontrol oleh pemerintah,” pungkasnya. (eri/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

KEEROM – Hingga Selasa (23/7) kemarin, Polres Keerom masih terus mengejar WY, pelaku penipuan SK palsu CPNS afirmasi honorer 3000 Kabupaten Keerom. WY sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Keerom

Kasat Reskrim Polres Keerom, AKP Jetni L. Sohilait, mengatakan, WY telah 4 kali mangkir dari pemanggilan. Baik sifatnya klarifikasi dan sebagai saksi. Sehingga dari proses penyelidikan, WY pun dinaikan statusnya sebagai saksi menjadi tersangka dan sedang dalam pencarian

“Kami menerima 2 laporan polisi dan memeriksa 15 saksi. Kami juga sudah layangkan 4 surat panggilan tapi tidak pernah datang. Kemudian kami sudah menetapkan satu tersangka yaitu WY,” ungkap AKP Sohilait, Senin (22/7).

Dia berharap, WY bisa lebih kooperatif dan bisa menyerahkan diri ke Polres Keerom untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Sebab kata Sohilait, tersangka dalam kasus ini bisa saja bertambah.

Baca Juga :  Tagih Janji Oknum KPU, Partai Garuda Minta 1 Kursi

“Kami sudah menerbitkan surat penangkapan saudara WY dan saat ini anggota sedang mencari yang bersangkutan.  Kami imbau kepada saudara YW agar bisa kooperatif dan bisa memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan di Polres Keerom,” ujarnya.

“Kemungkinan tersangka lain ada, nanti pengembangan ke depan setelah pemeriksaan  WY. Dalam kasus ini WY dikenakan pasal 378 KUHP dan Pasal 310 KUHP Jo Pasal 55 Jo Pasal 64 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara,” sambungnya.

Sohilait juga membeberkan bahwa dari 15 saksi yang telah dimintai keterangan menyebutkan bahwa para korban telah menyerahkan imbalan uang tunai kepada WY dengan iming-iming jadi ASN di Kabupaten Keerom.

Baca Juga :  Ratusan Pengungsi Belum Bisa Kembali ke Besum

Dirinya juga meminta kepada korban SK CPNS  palsu ini agar melapor diri ke Polres Keerom agar kasus ini bisa lebih terang benderang.

“Ini juga pelajaran kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan bujukan seperti ini, karena kami merasa semua sudah transparan sekarang soal perekrutan PNS dan semua dikontrol oleh pemerintah,” pungkasnya. (eri/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya