Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Belanda vs Turki, Laga Enerjik dengan Aroma Politik yang Kuat di Euro 2024

JAKARTA-Pertemuan Turki dengan Belanda dalam perempat final Euro 2024 di Stadion Olimpiade, Berlin, Minggu (7/7) pukul 02.00 WIB, akan menjadi laga yang paling kuat aroma politiknya. Itu setelah bek tengah Merih Demiral dilarang memainkan dua pertandingan Euro 2024 akibat selebrasi pro kelompok radikal ekstremis.

Demiral mencetak dua gol ke gawang Austria yang mengantarkan Turki tidak saja menang 2-1 sekaligus melenggang ke perempat final Euro 2024. Itu merupakan perempat final kedua Turki dalam Piala Eropa setelah Euro 2008.

Tapi pada gol kedua, Demiral membuat selebrasi dengan gestur yang dikaitkan dengan kelompok ekstremis Grey Wolves yang dilarang di Austria dan Prancis. Kelompok itu menganjurkan kekerasan terhadap aktivis sayap kiri dan etnik minoritas pada 1980-an.

Baca Juga :  Spalletti Tak Dipecat meski Gagal Bawa Italia Melangkah Jauh pada Euro 2024

Dilansir dari Antara, UEFA menghukum Demiral karena bek tengah itu telah menyalahi aturan mendasar untuk tidak memanfaatkan arena olahraga sebagai tempat manifesto politik. Masyarakat sepak bola dan para pemimpin Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyayangkan keputusan UEFA itu.

Namun, yang paling menderita adalah pelatih Vincenzo Montella karena harus menata ulang tim. Padahal lawan yang dihadapi adalah tim Oranye yang tengah naik kepercayaan diri setelah menghabisi Rumania 3-0 dalam babak 16 besar.

Turki agak pincang tanpa Demirel. Apalagi Montella juga tanpa Orkun Kokcu dan Ismail Yuksek karena terkena larangan bermain akibat akumulasi kartu.

Sebaliknya, Ronald Koeman tak memiliki hambatan untuk menjalani laga yang bisa mengantarkan Belanda ke semifinal Piala Eropa keenam kali yang terakhir kali mereka capai 20 tahun lalu dalam Euro 2004.

Baca Juga :  Goal Barcelona Dianulir saat Lawan Madrid, Xavi Sebut La Liga Sangat Memalukan

Walaupun laga itu bukan pertandingan klasik, pertemuan dua tim yang berselisih peringkat FIFA sangat jauh tersebut tetap menjanjikan pertarungan terbuka. Baik Montella maupun Koeman adalah dua penganut sepak bola menyerang.

Turki yang berperingkat 42 atau terendah di antara delapan tim yang masuk perempat final Euro 2024, sudah 14 kali bertemu dengan Belanda yang berperingkat 7. Turki menang empat kali, tapi kalah enam kali, sedangkan sisanya berakhir seri. Kabar baik bagi Turki, semua pertemuan itu tak pernah terjadi dalam Piala Eropa dan Piala Dunia.

JAKARTA-Pertemuan Turki dengan Belanda dalam perempat final Euro 2024 di Stadion Olimpiade, Berlin, Minggu (7/7) pukul 02.00 WIB, akan menjadi laga yang paling kuat aroma politiknya. Itu setelah bek tengah Merih Demiral dilarang memainkan dua pertandingan Euro 2024 akibat selebrasi pro kelompok radikal ekstremis.

Demiral mencetak dua gol ke gawang Austria yang mengantarkan Turki tidak saja menang 2-1 sekaligus melenggang ke perempat final Euro 2024. Itu merupakan perempat final kedua Turki dalam Piala Eropa setelah Euro 2008.

Tapi pada gol kedua, Demiral membuat selebrasi dengan gestur yang dikaitkan dengan kelompok ekstremis Grey Wolves yang dilarang di Austria dan Prancis. Kelompok itu menganjurkan kekerasan terhadap aktivis sayap kiri dan etnik minoritas pada 1980-an.

Baca Juga :  Kalah di Final Euro 2024, Southgate Pikir-pikir Latih Inggris Lagi

Dilansir dari Antara, UEFA menghukum Demiral karena bek tengah itu telah menyalahi aturan mendasar untuk tidak memanfaatkan arena olahraga sebagai tempat manifesto politik. Masyarakat sepak bola dan para pemimpin Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyayangkan keputusan UEFA itu.

Namun, yang paling menderita adalah pelatih Vincenzo Montella karena harus menata ulang tim. Padahal lawan yang dihadapi adalah tim Oranye yang tengah naik kepercayaan diri setelah menghabisi Rumania 3-0 dalam babak 16 besar.

Turki agak pincang tanpa Demirel. Apalagi Montella juga tanpa Orkun Kokcu dan Ismail Yuksek karena terkena larangan bermain akibat akumulasi kartu.

Sebaliknya, Ronald Koeman tak memiliki hambatan untuk menjalani laga yang bisa mengantarkan Belanda ke semifinal Piala Eropa keenam kali yang terakhir kali mereka capai 20 tahun lalu dalam Euro 2004.

Baca Juga :  Diogo Costa Bawa Portugal ke Perempat Final Hadapi Prancis

Walaupun laga itu bukan pertandingan klasik, pertemuan dua tim yang berselisih peringkat FIFA sangat jauh tersebut tetap menjanjikan pertarungan terbuka. Baik Montella maupun Koeman adalah dua penganut sepak bola menyerang.

Turki yang berperingkat 42 atau terendah di antara delapan tim yang masuk perempat final Euro 2024, sudah 14 kali bertemu dengan Belanda yang berperingkat 7. Turki menang empat kali, tapi kalah enam kali, sedangkan sisanya berakhir seri. Kabar baik bagi Turki, semua pertemuan itu tak pernah terjadi dalam Piala Eropa dan Piala Dunia.

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya