Tangani Stunting Harus Kolaborasi dan Butuh Dukungan Orang Tua

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura mengerahkan semua stakeholder terkait untuk mempercepat penanganan stunting di Kota Jayapura.  Bahkan pemerintah juga mendorong peran  lintas agama di Kota Jayapura untuk terlibat langsung dalam penanganan stunting ditengah masyarakat di Kota Jayapura.  Hal  itu pun sudah dilakukan  penandatanganan MoU antara pemerintah dengan lintas agama di kota Jayapura, Rabu (19/6).

Pj Walikota Jayapura, Christian Sohilait mengatakan, penanganan stunting di Kota Jayapura membutuhkan kolaborasi dari semua pihak dan butuh dukungan dari orang tua anak.

“Harus ada intervensi dari pemerintah karena itu ketika ada intervensi diharapkan ada pencapaian.  Salah satunya, jumlah masyarakat yang terkena stunting di kota Jayapura itu nanti harus turun,”kata Christian Sohilait, Rabu (19/6).

Penanganan secara kolaborasi ini juga diharapkan melibatkan semua pihak tidak Lagi fokus pada Dinas Kesehatan,  atau BKKBN, Namun semua pihak harus terlibat penuh.  Termasuk TNI Polri,  semua organisasi perangkat daerah.

“Kalau sebelumnya yang terlibat untuk penanganan stunting  di kota Jayapura ini hanya Dinas Kesehatan saja,  atau BKKBN atau Dinas Pemberdayaan perempuan,  tapi ke depan ini harus banyak orang yang terlibat,” tegasnya.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah  intervensi terhadap penanganan stunting  di Kota Jayapura ini,  harus berkesinambungan.  Jangan sampai setelah pemerintah ambil alih untuk  intervensi, namun itu tidak didukung oleh orang tua dari masing-masing anak.  Karena apabila tidak ada dukungan dari orang tua anak yang bersangkutan itu pasti akan sakit kembali.

 “Akan pendek lagi, dia akan tidak bergizi lagi,  anak akan bermasalah tidak cerdas lagi,  kalau tidak dilanjutkan oleh orang tua,” ujarnya.

Karena itu dia juga berharap melalui Posyandu Posyandu yang gunanya ratusan di kota Jayapura ini terus berperan aktif termasuk keterlibatan PPA, TNI-Polri, Dinas Pendidikan dan beberapa organisasi perangkat daerah lainnya.

“Penanganan  intervensi percepatan penanganan stunting  ini tidak boleh dilakukan dengan sekat-sekat atau sendiri-sendiri.  Karena ini adalah kegiatan kolaborasi dan semua terlibat. Kita intinya mau selamatkan kita punya anak Papua,”pungkasnya. (roy/rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura mengerahkan semua stakeholder terkait untuk mempercepat penanganan stunting di Kota Jayapura.  Bahkan pemerintah juga mendorong peran  lintas agama di Kota Jayapura untuk terlibat langsung dalam penanganan stunting ditengah masyarakat di Kota Jayapura.  Hal  itu pun sudah dilakukan  penandatanganan MoU antara pemerintah dengan lintas agama di kota Jayapura, Rabu (19/6).

Pj Walikota Jayapura, Christian Sohilait mengatakan, penanganan stunting di Kota Jayapura membutuhkan kolaborasi dari semua pihak dan butuh dukungan dari orang tua anak.

“Harus ada intervensi dari pemerintah karena itu ketika ada intervensi diharapkan ada pencapaian.  Salah satunya, jumlah masyarakat yang terkena stunting di kota Jayapura itu nanti harus turun,”kata Christian Sohilait, Rabu (19/6).

Penanganan secara kolaborasi ini juga diharapkan melibatkan semua pihak tidak Lagi fokus pada Dinas Kesehatan,  atau BKKBN, Namun semua pihak harus terlibat penuh.  Termasuk TNI Polri,  semua organisasi perangkat daerah.

“Kalau sebelumnya yang terlibat untuk penanganan stunting  di kota Jayapura ini hanya Dinas Kesehatan saja,  atau BKKBN atau Dinas Pemberdayaan perempuan,  tapi ke depan ini harus banyak orang yang terlibat,” tegasnya.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah  intervensi terhadap penanganan stunting  di Kota Jayapura ini,  harus berkesinambungan.  Jangan sampai setelah pemerintah ambil alih untuk  intervensi, namun itu tidak didukung oleh orang tua dari masing-masing anak.  Karena apabila tidak ada dukungan dari orang tua anak yang bersangkutan itu pasti akan sakit kembali.

 “Akan pendek lagi, dia akan tidak bergizi lagi,  anak akan bermasalah tidak cerdas lagi,  kalau tidak dilanjutkan oleh orang tua,” ujarnya.

Karena itu dia juga berharap melalui Posyandu Posyandu yang gunanya ratusan di kota Jayapura ini terus berperan aktif termasuk keterlibatan PPA, TNI-Polri, Dinas Pendidikan dan beberapa organisasi perangkat daerah lainnya.

“Penanganan  intervensi percepatan penanganan stunting  ini tidak boleh dilakukan dengan sekat-sekat atau sendiri-sendiri.  Karena ini adalah kegiatan kolaborasi dan semua terlibat. Kita intinya mau selamatkan kita punya anak Papua,”pungkasnya. (roy/rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos