
Bupati Jhon: Masih Ada 198 Guru Bertahan dan Siap Mengajar
WAMENA- Sebanyak 25 sekolah dari 61 Sekolah berbagai jenjang yang ada dalam Kota Wamena dilaporkan menjadi korban pengerusakan dalam aksi anarkis pada 23 September lalu.
Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo mengungkapkan jumlah sekolah di daerah Kota Wamena ada 61 sekolah berbagai jenjang, mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK, dimana ada 25 sekolah yang melapor kepada dinas sebagai sekolah berdampak. Artinya sekolah itu dirusak seperti dilempak kacanya maupun dibakar pergedungnya.
“Dari 25 sekolah itu telah menyerahkan bentuk dan model kerusakannya sehingga kami melaporkan ke Bupati melalui Dinas pekerjaan umum dengan harapan segera ditindak lanjuti untuk mendapat bantuan perbaikan bangunan sekolah ini,”ungkapnya usai pertemuan guru dengan dengan Bupati dan Forkopimda diruang Sidang DPRD Jayawijaya Kamis (3/10) kemarin.
Sementara dari guru –gurunya, kata Bambang, Dinas Pendidikan telah melakukan pemetaan , dimana ada 426 guru yang ada di dalam Kota Wamena dan tersebar di 25 sekolah berdampak ini. Sekitar 43 persen atau kurang lebih 198 guru masih berada di Wamena dan tidak melakukan eksodus keluar dari Jayawijaya. Sementara yang telah keluar dari Jayawijaya 248 orang. Namun data ini data mentah karena dinas tak mengambil data langsung ke sekolah tetapi dari pengungsian , telefon sehingga mungkin saja masih ada yang terlewat.
“Lebih bijak lagi kalau kita melihat nanti hari Senin (7/10), aktitifitas pembelajaran dimulai mungkin teman –teman guru sudah mulai datang dan kita akan menghitung ulang,”jelas Bambang.
Untuk aktifitas sekolah, Senin (7/10) mendatang, diawali untuk membuka sekolah untuk rapat dengan dewan guru, kepala sekolah dan komite sekolah untuk memetakan siswa di setiap sekolah itu berapa, perlakuan trauma healing bagaimana, termasuk anak-anak yang mau ujian tahun ajaran ini.
Sementara itu Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menegaskan bahwa Senin (7/10), semua sekolah harus buka untuk melakukan pendidikan di Jayawijaya, karena masih ada 198 guru yang masih bertahan. Untuk ini, semua aparat akan dikerahkan untuk melakukan pembersihan sekolah pagi ini.
“Jadi saat anak –anak masuk ke sekolah tidak melihat puing –puing kerusakan, sehingga anak –anak yang masuk sekolah ini tak trauma dengan kejadian kemarin,”tegasnya. (jo/tri)