JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua secara resmi membuka kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Provinsi Papua, di Kota Jayapura, Senin (3/6).
Plt.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua, Terry Wanena, mengatakan, kegiatan itu diikuti oleh, 5 Kabupaten dan 1 kota yang ada di Provinsi Papua, yakni Kabupaten Jayapura, Sarmi, Supiori, Waropen, Keerom, Kota Jayapura.
Dikatakan, kegiatan-kegiatan lomba kesiswaan yang diselenggarakan kali ini dimulai dari jenjang SLB, SD, SMP, SMA dan SMK yang merupakan ajang rutin kegiatan nasional yang dikoordinasikan secara langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dimana Setiap tahun mekanisme pelaksanaan masing-masing lomba selalu mengalami perubahan mengikuti perkembangan teknologi.
“Itu kita rasakan beberapa tahun belakangan ini di mana lomba-lomba dilaksanakan secara online,” katanya.
Lanjut dia, dalam pelaksanaannya lomba-lomba dilaksanakan secara berjenjang mulai dari sekolah tingkat kabupaten kota, tingkat provinsi dan selanjutnya akan ke tingkat nasional. Karena itu pihaknya berharap melalui kegiatan lomba-lomba yang dilaksanakan itu, dapat membentuk kompetensi karakter yang baik, terbangunnya sikap sportivitas kerjasama, dan saling menghargai.
Sementara itu, Yulianus Wayou Kabid Mutu dan Pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua mengungkapkan, ada lima cabang olahraga yang diperlombakan dalam kegiatan itu, yakni tolak peluru, bulutangkis, karate, renang, atletik. Lomba diikuti oleh 155 siswa yang terseleksi mulai dari jenjang sekolah.
Hasil seleksi dari jenjang sekolah ini oleh masing-masing sekolah mengupload melalui aplikasi dan di-SK-kan oleh Kepala Sekolah. Kemudian seleksi lagi di tingkat kabupaten/kota dan pemenangnya di-SK-kan oleh kabupaten/kota dan diupload melalui online tembusan ke Kementerian pendidikan.
“Kami di provinsi ini menyeleksi, siswa yang sudah di sk-kan saja oleh kabupaten kota, kalau yang di luar yang tidak di SK kan, kami tidak melakukan seleksi. Ini adalah satu mekanisme yang sudah ditetapkan oleh Kementerian, dalam rangka siswa-siswa yang terseleksi ini, benar-benar terorganisir di dalam satuan pendidikan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler lalu dihubungkan dengan kurikulum merdeka melalui program P5,”bebernya.
Tujuannya untuk mengorganisir semua siswa melalui berbagai kegiatan kesiswaan, dalam rangka sekolah itu wajib menggali bakat minat secara alami yang sudah dimiliki oleh anak. Lalu bakat minat yang diseleksi anak anak dari masing-masing masing sekolah, diorganisir dalam bentuk kegiatan, di dibimbing, didampingi dan mereka harus dibekali kompetensinya. Kompetensi itu adalah kompetensi abad 21, antara lain kolaborasi, kerjasama antara siswa dan membentuk karakter yang baik, disiplin, jujur. (roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos