JAYAPURA-Untuk mencegah generasi Papua dari bahaya Polio atau virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan, Dinas Kesehatan Provinsi Papua, bersama Unicef terus memberikan sosialisasi terhadap pencegahan polio kepada masyarakat.
Polio sendiri sebenarnya mudah dicegah dengan vaksin polio, namun bagi penderitaan yang sudah terpapar polio akan sulit untuk disembuhkan. Sedangkan penyebarannya sangatlah mudah, polio dapat ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum mengatakan, ada 3 kasus yang telah ditemukan di Timika, Nduga dan Asmat, sementara Papua belum ada kasus, dan diharapkan tidak akan ada kasus yang ditemukan.
Menyadari akan bahaya dan resiko dari Polio itu sendiri, pihaknya bersama Unicef terus mensosialisasikan tentang pentingnya vaksin untuk pencegahan polio.
“Pada 27 Mei 2024 serentak akan dilakukan pencanangan vaksin polio dan sebanyak 188.659 anak berusia nol hingga 7 tahun 11 bulan menjadi target pemberian vaksin Polio oral atau tetes, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (22/5) lalu.
Menurut Aaron, vaksin ini akan diberikan dua tahap, tahap pertama 2 kali vaksin, dan tahap kedua 2 kali vaksin. Pemberian vaksin pertama kepada anak yaitu vaksin tetes polio kebal penyakit untuk mencegah Polio Tipe 2, kemudian pemberian vaksin tetes polio berikutnya untuk kekebalan virus Polio Tipe 1 dan 3.
“Vaksin Polio penting dilakukan, apa lagi tiga provinsi di sekitar kita sudah ada kasus, maka kita di Papua harus antisipasi mengingat penyebaran polio sangat cepat dan mudah,” terangnya.