Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Fasilitas Pengolahan Air Bersih yang Dibangun BWS Mubazir?

JAYAPURA-Pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Papua telah membangun fasilitas pengolahan air bersih yang berlokasi di tepi danau Sentani, tepatnya di batas kota, Waena, Distrik Heram. Fasilitas ini selanjutnya diserahkan pengelolaannya kepada pihak PT Air Minum Jayapura (PT.AMJ) Robongholo Nanwani.

   Fasilitas tersebut dibangun oleh BWS Papua pada tahun 2021. Namun sampai saat ini tidak bisa dimanfaatkan meskipun telah menghabiskan dana pembangunan mencapai miliaran rupiah.

   Direktur PT Air Minum Jayapura, Dr. Entis Sutisna mengatakan, besar kemungkinan minimnya ketersediaan anggaran pemerintah menyebabkan pembangunan fasilitas pengolahan air bersih yang bersumber dari Danau Sentani itu tidak dilanjutkan.

   “Yang jadi masalah adalah setelah air bisa diambil disedot ke reservoir,  tapi belum bisa dimanfaatkan karena belum ada water treatment untuk pengolahannya.  Tahap kedua inilah yang mandek.  Jadi 2021 sudah terbangun,  dari 2021 sampai hari ini kita belum mendapatkan kepastian kapan  itu dibangun instalasi pengelolaan air minum,” kata Entis Sutisna, Selasa (26/3).

Baca Juga :  Pemkot Anggarkan Empat Paket Pekerjaan di APBD Perubahan

   Ada beberapa fasilitas yang dibangun oleh pihak Balai Wilayah Sungai Papua untuk ketersediaan air bersih dengan memanfaatkan sumber air Danau Sentani itu.  Pertama BWS telah membangun sumber airnya,  kemudian pipa transmisi, Booster dan pompa disedot sampai pada tempat penampungan reservoir yang berlokasi di jalan alternatif Perumnas 3 Waena.

   “Jadi air sudah bisa disedot dari Danau Sentani sampai ke reservoir yang ada di jalan alternatif itu dengan daya tampung sekitar 3000 kubik air” katanya.

   Dia mengakui untuk membangun fasilitas pengelolaan air bersih membutuhkan biaya yang sangat besar bisa mencapai Rp  100 miliar.  Karena itu menggunakan teknologi tinggi dan air yang dihasilkan juga mempunyai kualitas yang sangat baik.  Saat ini yang sudah dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Papua itu berkapasitas 300 liter per detik.

   “Untuk membangun water treatment ini juga membutuhkan lahan yang tidak sedikit sekitar satu hektar,  dan sampai hari ini juga ketersediaan lahan juga belum ada,” bebernya.

Baca Juga :  Rentan Terkena Covid-19, 23 Personel KPL Jayapura Jalani Rapid Test

    Dia menambahkan fasilitas pengelolaan air bersih yang dibangun oleh pemerintah pusat melalui BWS Papua itu memang sangat dibutuhkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Jayapura.  Pasalnya saat ini Debit air yang dimiliki PDAM dengan kapasitas 895 liter per detik belum bisa menjawab secara penuh kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kota Jayapura yang mana jumlah pelanggan PDAM saat ini sudah mencapai lebih dari 400.000 keluarga.

   “Dari kapasitas hasil penelitian yang sudah dilakukan itu kapasitas air Danau Sentani  sekitar 1.100 liter per detik.  Ini kalau dimanfaatkan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jayapura. Tapi yang dipakai sekarang dari sudah dibangun itu hanya 300 liter per detik,” tambahnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Papua telah membangun fasilitas pengolahan air bersih yang berlokasi di tepi danau Sentani, tepatnya di batas kota, Waena, Distrik Heram. Fasilitas ini selanjutnya diserahkan pengelolaannya kepada pihak PT Air Minum Jayapura (PT.AMJ) Robongholo Nanwani.

   Fasilitas tersebut dibangun oleh BWS Papua pada tahun 2021. Namun sampai saat ini tidak bisa dimanfaatkan meskipun telah menghabiskan dana pembangunan mencapai miliaran rupiah.

   Direktur PT Air Minum Jayapura, Dr. Entis Sutisna mengatakan, besar kemungkinan minimnya ketersediaan anggaran pemerintah menyebabkan pembangunan fasilitas pengolahan air bersih yang bersumber dari Danau Sentani itu tidak dilanjutkan.

   “Yang jadi masalah adalah setelah air bisa diambil disedot ke reservoir,  tapi belum bisa dimanfaatkan karena belum ada water treatment untuk pengolahannya.  Tahap kedua inilah yang mandek.  Jadi 2021 sudah terbangun,  dari 2021 sampai hari ini kita belum mendapatkan kepastian kapan  itu dibangun instalasi pengelolaan air minum,” kata Entis Sutisna, Selasa (26/3).

Baca Juga :  Lantik 4 Pembantu Rektor Baru, Uncen Komitmen Percepat Impementasi BLU 

   Ada beberapa fasilitas yang dibangun oleh pihak Balai Wilayah Sungai Papua untuk ketersediaan air bersih dengan memanfaatkan sumber air Danau Sentani itu.  Pertama BWS telah membangun sumber airnya,  kemudian pipa transmisi, Booster dan pompa disedot sampai pada tempat penampungan reservoir yang berlokasi di jalan alternatif Perumnas 3 Waena.

   “Jadi air sudah bisa disedot dari Danau Sentani sampai ke reservoir yang ada di jalan alternatif itu dengan daya tampung sekitar 3000 kubik air” katanya.

   Dia mengakui untuk membangun fasilitas pengelolaan air bersih membutuhkan biaya yang sangat besar bisa mencapai Rp  100 miliar.  Karena itu menggunakan teknologi tinggi dan air yang dihasilkan juga mempunyai kualitas yang sangat baik.  Saat ini yang sudah dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Papua itu berkapasitas 300 liter per detik.

   “Untuk membangun water treatment ini juga membutuhkan lahan yang tidak sedikit sekitar satu hektar,  dan sampai hari ini juga ketersediaan lahan juga belum ada,” bebernya.

Baca Juga :  Rentan Terkena Covid-19, 23 Personel KPL Jayapura Jalani Rapid Test

    Dia menambahkan fasilitas pengelolaan air bersih yang dibangun oleh pemerintah pusat melalui BWS Papua itu memang sangat dibutuhkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Jayapura.  Pasalnya saat ini Debit air yang dimiliki PDAM dengan kapasitas 895 liter per detik belum bisa menjawab secara penuh kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kota Jayapura yang mana jumlah pelanggan PDAM saat ini sudah mencapai lebih dari 400.000 keluarga.

   “Dari kapasitas hasil penelitian yang sudah dilakukan itu kapasitas air Danau Sentani  sekitar 1.100 liter per detik.  Ini kalau dimanfaatkan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jayapura. Tapi yang dipakai sekarang dari sudah dibangun itu hanya 300 liter per detik,” tambahnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya