Saturday, March 15, 2025
25.7 C
Jayapura

Longboat Terbalik, Dokter dan Mantri Tewas

EVAKUASI JENAZAH: Anggota Polres Kepulauan Yapen dan Basarnas saat mengevakuasi jenazah penumpang longboat yang terbalik di perairan Aisau, Distrik Raimbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin (25/2).( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos)


JAYAPURA-Longboat bermesin mesin 40 Pk yang memuat 11 penumpang terdiri dari tim medis dan motoris dihantam ombak dan angin kencang di perairan Aisau, Distrik Raimbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin (25/2) sekira pukul 14.00 WIT.

Akibat kejadian tersebut, dr. Lutfi dan seorang mantri bernama Riko Letrik Wutoi ditemukan meninggal dunia. Sementara 9 penumpang beserta motoris selamat dan telah dievakuasi tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas bersama anggota Satpolair Polres Kepulauan Yapen.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal yang dikonfirmasi, Selasa (26/2) menyebutkan semua korban sudah ditemukan dan telah dilakukan evakuasi oleh tim Basarnas, Polair dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen. 

Baca Juga :  Kapolda: Diduga Para Pelaku Biasa “Main” di Bandara

“Para medis merupakan medis keliling yang sering memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dari kampung ke kampung. Saat itu mereka hendak melakukan pelayanan kesehatan, namun longboat yang ditumpangi sudah dihantam ombak,” ucap Kamal.

Menurut Kamal, diduga dr. Lutfi dan mantri Riko Letrik Wutoi meninggal dunia akibat tidak tahu berenang. 

“Jenazah dr. Lutfi akan diterbangkan ke kampung halamannya Rabu (27/2) sementara jenazah mantri Riko Letrik Wutoi akan dimakamkan di Serui,” tuturnya.

Ditambahkan, awalnya Senin (25/2) sekira pukul 20.00 diperoleh informasi kecelakaan laut dari Kapolsek Yapen Timur Ipda. Victor Thetol. Diinformasikan bahwa satu unit perahu motor jenis longboat mesin tempel 40 PK terbalik di Perairan Aisau, Distrik Raimbawi karena dihantam ombak dan angin kencang.

Baca Juga :  Sinut Busup Pimpin PAN Papua

Kecelakaan laut ini menurut Kamal diperkirakan terjadi sekira pukul 14.00 WIT. Saat itu, rombongan tim medis bergerak dari Kampung Aisau. Namun baru bergerak sekitar 20-30 meter dari bibir pantai, longboat dihantam gelombang sehingga terbalik.

“Para medis yang selamat akan dilakukan perawatan medis di Rumah Sakit Kepulauan Yapen,” terangnya.

Kamal mengimbau kepada masyarakat yang ada di pesisir untuk memperhatikan situasi dan kondisi alam. “Sebelum melakukan pelayaran maka harus safety dan penumpang menggunakan pelampung,” tambahnya.

Sementara Kepala BMKG Wilayah V Petrus Demon Sili menyebutkan tinggi gelombang dan kecepatan angin di perairan utara Papua 0,50 – 3,00 meter. Adapun tinggi gelombang  di  perairan Teluk Cenderawasih  0,25 – 1,25 meter dan perairan selatan Papua 0,25 – 1 meter dengan kecepatan angin berkisar 03-20 knot. (fia/nat)

EVAKUASI JENAZAH: Anggota Polres Kepulauan Yapen dan Basarnas saat mengevakuasi jenazah penumpang longboat yang terbalik di perairan Aisau, Distrik Raimbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin (25/2).( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos)


JAYAPURA-Longboat bermesin mesin 40 Pk yang memuat 11 penumpang terdiri dari tim medis dan motoris dihantam ombak dan angin kencang di perairan Aisau, Distrik Raimbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin (25/2) sekira pukul 14.00 WIT.

Akibat kejadian tersebut, dr. Lutfi dan seorang mantri bernama Riko Letrik Wutoi ditemukan meninggal dunia. Sementara 9 penumpang beserta motoris selamat dan telah dievakuasi tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas bersama anggota Satpolair Polres Kepulauan Yapen.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal yang dikonfirmasi, Selasa (26/2) menyebutkan semua korban sudah ditemukan dan telah dilakukan evakuasi oleh tim Basarnas, Polair dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen. 

Baca Juga :  Satu Lagi Pasien Corona Meninggal Dunia

“Para medis merupakan medis keliling yang sering memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dari kampung ke kampung. Saat itu mereka hendak melakukan pelayanan kesehatan, namun longboat yang ditumpangi sudah dihantam ombak,” ucap Kamal.

Menurut Kamal, diduga dr. Lutfi dan mantri Riko Letrik Wutoi meninggal dunia akibat tidak tahu berenang. 

“Jenazah dr. Lutfi akan diterbangkan ke kampung halamannya Rabu (27/2) sementara jenazah mantri Riko Letrik Wutoi akan dimakamkan di Serui,” tuturnya.

Ditambahkan, awalnya Senin (25/2) sekira pukul 20.00 diperoleh informasi kecelakaan laut dari Kapolsek Yapen Timur Ipda. Victor Thetol. Diinformasikan bahwa satu unit perahu motor jenis longboat mesin tempel 40 PK terbalik di Perairan Aisau, Distrik Raimbawi karena dihantam ombak dan angin kencang.

Baca Juga :  Rp 3,5 M Uang Negara Diselamatkan, 10 Kasus Korupsi Ditangani Kejati Papua

Kecelakaan laut ini menurut Kamal diperkirakan terjadi sekira pukul 14.00 WIT. Saat itu, rombongan tim medis bergerak dari Kampung Aisau. Namun baru bergerak sekitar 20-30 meter dari bibir pantai, longboat dihantam gelombang sehingga terbalik.

“Para medis yang selamat akan dilakukan perawatan medis di Rumah Sakit Kepulauan Yapen,” terangnya.

Kamal mengimbau kepada masyarakat yang ada di pesisir untuk memperhatikan situasi dan kondisi alam. “Sebelum melakukan pelayaran maka harus safety dan penumpang menggunakan pelampung,” tambahnya.

Sementara Kepala BMKG Wilayah V Petrus Demon Sili menyebutkan tinggi gelombang dan kecepatan angin di perairan utara Papua 0,50 – 3,00 meter. Adapun tinggi gelombang  di  perairan Teluk Cenderawasih  0,25 – 1,25 meter dan perairan selatan Papua 0,25 – 1 meter dengan kecepatan angin berkisar 03-20 knot. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya