Adapun aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2025. Hal ini bisa menjadi dasar untuk menyikapi harapan dari Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Tanah Papua yang yang masih membutuhkan tenaga pengajar untuk ditempatkan di sekolah-sekolahnya.
Walikota berharap, akan ada sekolah-sekolah favorit seperti SMAN 4 Entrop lahir dan tumbuh di Kota Jayapura kedepan dan itu dari sekolah-sekolah YPK. "Kita harapkan ada sekolah-sekolah favorit lainnya dari YPK," ujarnya
Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, dalam sambutannya menyoroti perjalanan panjang YPK dari sekolah-sekolah sederhana hingga menjadi lembaga pendidikan yang melahirkan ribuan alumni berkualitas.
Menanggapi itu, Kepala SMA YPK Diaspora Kotaraja, Alfrets, S.Pd, M.Pd mengaku sangat mengapresiasi keinginan dari YPK untuk memunculkan sekolah unggul itu. Menurutnya YPK sudah memulai langkah awal untuk mengembangkan karakter siswa demi memajukan pendidikan di Papua, khususnya Kota Jayapura dengan melihat dan menggali ilmu dari Yayasan lain yang mungkin akan diterapkan di SMA YPK Diaspora.
Pertemuan tersebut juga dihadiri langsung oleh Ketua YPK Tanah Papua, Jhon Betaubun bersama jajaran kepengurusan YPK. Menurut Wakil Sekertaris YPK Tanah Papua, Yustus Pondayar, pertemuan yang berlangsung kurang dua jam tersebut membahas dua hal diantaranya terkait pendidikan khususnya guru P3K yang dulunya ada di sekolah-sekolah YPK namu sudah ditarik ke sekolah negeri.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari mulai 13-17 Januari 2025 tersebut dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas BP YPK, Kristhina Luluporo Mano. Studi ini bertujuan mengadopsi program-program unggulan, salah satunya pendidikan berpola asrama (boarding school), untuk diterapkan di sekolah-sekolah YPK di Tanah Papua.
Workshop ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi pencapaian tahun 2024 dan merancang langkah strategis tahun 2025. "Tahun 2025 adalah tahun penuh berkat sekaligus penuh tantangan. Kita harus menjalankan amanah pendidikan dengan dedikasi tinggi," kata Jhon.
Ketua YPK di tanah Papua, Joni Y. Betaubun, mengatakan rotasi atau promosi kepala sekolah di lingkungan YPK merupakan salah satu upaya untuk memajukan dan lebih meratakan kualitas pendidikan di setiap sekolah.
Dalam tiga tahun terakhir, Biak Numfor telah merekrut 695 guru melalui skema PPPK. Sebanyak 248 guru sedang menjalani proses pemberkasan untuk diangkat pada tahun 2025. Dengan tambahan formasi 2024 yang akan diangkat tahun depan, total guru PPPK di Biak Numfor akan mencapai 943 orang.
"Yang kami pikir hanya bagimana dengan nasib anak-anak pengungsi Nduga yang ada di Sapalek ini agar mereka bisa tetap sekolah. Bisa menghitung, bisa membaca, menulis seperti anak-anak yang lainya, jadi waktu itu target dan fokus kami hanya disitu sebab mereka ini adalah korban atas situasi konflik," katanya.