Saat ini seluruh DNA jenazah telah dikirim ke Lab DNA Pusdokkes Polri di Jl Cipinang Baru Raya, Jakarta Timur dan membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk mendapatkan hasilnya. Kabiddokkes RS Bhayangkara, Dr Nariyana menjelaskan bahwa enam jenasah semua telah dikirim dan pihaknya masih menunggu hasil.
”Kami harus bisa mengemas bagaimana masyarakat atau keluarga yang ditinggalkan tidak syok. Memang kendala saat ini hanya satu-satunya adalah DNA sebab dari sidik jari dan gigi juga tidak bisa,” tambahnya.
Disebutkan bahwa keseluruhan korban ditemukan dengan kondisi terbakar dan sebagian tubuh ada yang tidak utuh. “Dengan kondisi jenazah tersebut, Tim DVI akan mengirimkan sampel DNA berupa darah dan gigi ke Puslabfor Mabes Polri untuk identifikasi lebih lanjut. Proses identifikasi. Ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua pekan,” jelas Nariyana.
Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Nariyana kepada Antara di RS Bhayangkara Jayapura, Selasa, mengatakan ke-21 personel itu terbagi dalam tiga tim yang akan mengidentifikasi jenazah para korban dengan post mortem.
Ia juga menyatakan jika tingkat kesulitan dalam melakukan evakuasi ini cukup tinggi dimana sudut kemiringan dari gunung tersebut mencapai 80 sampai dengan 90 derajat sehingga membutuhkan tali teknik repling untuk mengangkat 6 jenazah ini.
Para korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia itu langsung dievakuasi oleh 12 orang tim SAR yang diterjunkan sejak Minggu (25/6) lalu dan langsung dibawa ke Wamena dengan Helikopter Carakal Milik TNI -AU Selasa (27/6) sekitar pukul 16.00 Wit .
"Kami kami pemerintah memilih penerbagan tersebut karena mempunyai pengalaman pelayanan di daerah-daerah terpencil, dalam pelayanannya mengutamakan keselamatan penumpang dan melayani di daerah-daerah yang belum bisa jangkau dengan jalan darat seperti Distrik Welarek dan Benawa, ungkapnya saat memimpin apel pagi, Senin, (26/6).
Enam orang yang terdiri dari pilot dan penumpang itu dinyatakan meninggal dunia dan dibawa ke Wamena dengan Helikopter Carakal Milik TNI -AU Selasa (27/6) sekitar pukul 16.00Wit
“Satu –satunya cara 12 personel ini diharapkan bisa ke TKP agar bisa mengetahui secara langsung keadaan disana baru bisa diketahui, saya bisa melihat itu karena dari samping tebingnya, tapi personel ini belum sampai dan masih di atas puncak gunung itu, mereka akan turun menggunakan tali ,”kata Dandim 1702/ Jayawijaya ini.
Penambahan personel ini dilakukan sejak Senin (26/6) pagi kemarin dari Wamena lantaran sejak kemarin 6 orang tim Basarnas yang di droping pada Minggu (25/6) belum bisa mencapai lokasi pesawat tersebut.