Pembantu Rektor 1 Uncen Dirk YP. Runtuboy mengatakan Perkuliahan umum bertujuan memperkenalkan kepada mahasiswa baru tentang pendidikan tinggi, atau masa itu disebut sebagai masa transisi antara SMA dengan perguruan tinggi.
Sebelumnya Kapolda menyampaikan bahwa dirinya masih menunggu instruksi dari pimpinannya, Kapolri. Kapolrilah yang nanti akan menentukan kapan dirinya mengajukan pengunduran diri
Mengacu pada data statistik, Negara Kesatuan Republik Indonesia dihuni oleh dua ras terbesar yaitu ras Melanesia dan Austronesia. Ras Melanesia tersebar di wilayah Papua dengan jumlah 250 suku, sementara Austronesia 220 suku.
  Menanggapi hal itu Pembantu Rektor (PR) III Uncen, Dr. Septianus Saa, S.Sos., M.Si. mengatakan akademik punya aturan yang struktur dan sistematis. Terkait aksi tersebut pihaknya tidak dapat memberikan penjelasan yang rinci. Sebab dianggap sudah di luar aturan.
 Kegiatan PKKMB yang mengangkat tema "Wujudkan Mahasiswa Universitas Cenderawasih yang Berkarakter, Cerdas, dan Mandiri" secara resmi dibuka oleh Pembantu Rektor (PR) III Dr. Septianus Saa, S.Sos., M.Si.
  Kegiatan yang menganggu  hak orang lain itu, biasanya dilakukan oleh oknum-oknum mahasiswa karena dengan berbagai alasan diantaranya tidak puas dengan aturan atau regulasi yang telah dibuat kampus. Sehingga menimbulkan perbedaan pendapat hingga melakukan aksi demo hilangan pemalangan, yang berakibat aktivitas kampus tidak berjalan normal bahkan proses perkuliahan pun bisa lumpuh.
PJ Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait, meminta para mahasiswa yang melaksanakan KKN supaya dapat menjaga nama baik Universitas dan jurusan termasuk diri sendiri sebagai mahasiswa.
  Aksi tersebut sebagai bentuk protes tidak lolosnya 127 calon mahasiswa baru angkatan 2024/2025 yang menggunakan Jalur Mandiri Seleksi Bersama (JMSB). Sejumlah massa aksi memalang jalan masuk fakultas dan berorasi secara bergilir menyampaikan tuntutannya.
Khusus di Kota Jayapura, Provinsi Papua, 5 tahun belakangan ini pembangunan infrastruktur cukup gencar dilakukan. Adapun wilayah yang menjadi konsen pembangunan infrastruktur saat ini adalah daerah Koya, Distrik Muara Tami.
"Beberapa kali kami melakukan audiensi terhadap pimpinan lembaga, namun pimpinan lembaga mereka tidak melihat aspirasi kami. Mereka sudah terima namun tidak sesuai dengan permintaan kami," kata Enes Dapla koordinator aksi, kepada Cenderawasih Pos