Dikatakan, nama itu diinisiasi atas dasar pemanfaatan pangan lokal yang dihasilkan mahasiswa untuk menghasilkan produk produk makanan olahan mereka. Dimana bahan baku tersebut semuanya didapatkan dari pengusaha lokal asli Papua.
"Dari Kementerian ada program penyiapan dini bagi lulusan sarjana, setelah kembali ke masyarakat, ke dunia kerja dengan program wirausaha. Jadi mahasiswa tidak saja belajar secara akademik tetapi mereka juga harus bisa berwirausaha," ungkap Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan dan alumni, Dr. Septinus Saa
Bahkan, kata dia, dampak ini masih akan terus berlanjut, hingga kemungkinan para pekerja industri perhotelan merumahkan pegawai-pegawai atau karyawannya. Apalagi kata dia aktivitas pemerintah daerah saat ini terutama untuk rapat-rapat menggunakan fasilitas hotel itu sudah turun drastis. Sementara pendapatan hotel ini tidak dipungkiri juga mengandalkan kegiatan-kegiatan dari pemerintah daerah.
Dia mengatakan, sebenarnya tidak memberatkan Pemda Papua jika PAD Papua bagus karena efisiensi akan tertolong. Namun sebaliknya, di tengah refokusing anggaran dari pemerintah pusat, PAD tidak menopang. Belum lagi, kegiatan kegiatan urgen lainya yang dibiayai oleh daerah. Seperti halnya PSU gubernur dan wakil gubernur.
Meski seorang perempuan, namun Reiri ini terbilang cukup berani untuk meninggalkan negerinya untuk belajar budaya di Papua. Rasa penasaran dan keingintahuan lebih jauh terhadap budaya Papua membuanya berhasil datang ke Papua. Misinya cuma ingin belajar budaya Papua.
Diakuinya, ada beberapa bagian yang memang melekat dalam tugas-tugas MRP bila terkait dalam masalah kebudayaan. Adapun yang perlu diperhatikan terkait kebudayaan, hak hidup orang asli Papua, lapangan pekerjaan, hak ulayat dan sebagainya.
Katri mengatakan, salah satu program yang dijalankan bersama UNCEN adalah Program Kokarya Studentpreneurship. Kokarya terdiri dari dua kata yakni Ko (kamu) dan Karya. Sedangkan Studentpreneurship merupakan salah satu program kewirausahaan di Fakultas Ekonomi Bisnis UNCEN.
Dekan Fakultas FISIP Uncen, Dr. Marlina Flassy, mengungkapkan, kelas internasional ini baru mulai dipersiapkan. Saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan universitas Tsukaba Jepang, kemudian ada juga Universitas Sains Malaysia, Universitas Georg August Jerman.
Untuk diketahui, sebelum dilantik menjadi Dekan Fakultas Teknik, Irjo, demikian dia biasa disapa merupakan Pembantu Dekan I Bidang Akademik di Fakultas Teknik pada periode sebelumnya. Pria lulusan pendidikan doktoral dari The University of South Wales, Australia ini juga adalah dosen pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Uncen.
Karena itu, untuk mendapatkan beasiswa tersebut setiap mahasiswa dituntut untuk memiliki nilai akademik yang memenuhi standar persyaratannya. Dengan kata lain untuk mendapatkan beasiswa itu setiap mahasiswa harus memiliki nilai akademik yang baik.