Operasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Satgas TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN), yang sebelumnya mendapatkan informasi akurat mengenai keberadaan target. Bumi Walo dikenal sebagai salah satu pimpinan OPM Wilaya
"Korban ditemukan dalam kondisi tergeletak dengan luka bacok di tubuhnya. Tidak ditemukan luka tembak. Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam," ungkap AKBP Zet Saalino
Kapolresta Jayapura Kota melalui Kapolsek Abepura, Kompol Komarul Huda, menjelaskan bahwa korban diketahui sedang merakit bom ikan dengan menggunakan serbuk bahan peledak yang diambil dari mortir peninggalan Perang Dunia
Dalam Laporannya, personil Polsek Kurik tersebut menjelaskan bahwa korban sudah masuk ke hutan sejak tanggal 15 April lalu namun tidak kunjung kembali. Pihak setempat telah melakukan upaya pencarian sejak hari itu namun
Untuk yang terakhir adalah kejadian uang menimpa seorang warga berinisial UP yang tinggal di BTN Ceria, Jalan Tabita, Kelurahan Dobonsolo, Distrik Sentani. UP sendiri diduga berstatus sebagai ODGJ atau orang dengan gang
Ia menyatakan para korban adalah aparat keamanan yang menyamar sebagai pendulang emas. Penyerangan ini dilakukan pasukannya selama 3 hari. Mulai dari tanggal 6-8 April 2025. "Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga ha
Pada hari pertama pencarian, tim SAR belum berhasil menemukan korban. Oleh karena itu, pencarian dilanjutkan pada hari kedua, Kamis (3/4). "Pada hari kedua Tim SAR gabungan dibagi menjadi empat tim pencarian atau Search
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, S.I.K melalui Wakapolsek Sentani Kota AKP Heri Wicahya mengungkapkan aksi pengeroyokan yang mengakibatkan korban MD, hingga kini belum teridentifikasi (Mr. X), dikeroyok oleh lima
Antara korban dan pelaku, ungkap Kasi Humas Prih Sutejo, masih memiliki hubungan keluarga dekat. Karena salah satu orang tua dari korban dan pelaku tersebut masih saudara kandung. ‘’Penganiayaan itu, kemungkinan diawali dengan selisih paham diantara korban dan pelaku setelah dipengaruhi minuman keras. Karena tidak ada juga yang lihat langsung,’’ katanya.
Dengan laju motor yang kencang dan tidak memperhatikan truk yang sedang parkir, keduanya menabrak bak truk hingga sebagian motonya masuk ke bagian bawah kolong. Diketahui Denik Wulandari meninggal dunia setelah mengalami hidung dan kaki kiri patah, kepala samping kiri pecah, kemudian dibagian hidung mengeluarkan darah.