Quraish lantas membuka memori pada masa awal-awal penulisan Al-Mishbah. Dia mengakui bahwa menulis tafsir itu butuh waktu. ”Buya Hamka bisa menulis tafsir saat dipenjara,” katanya. Sedangkan waktu itu dia baru mendapatkan tugas dari Presiden B.J. Habibie untuk menjadi duta besar di Mesir.