“Saya rasa dalam konteks saat ini untuk menghilangkan stunting hingga angka nol belum bisa, namun bisa menekan khususnya pada usia ibu hamil dan saat anak-anak usia 1 hingga 5 tahun,” sambungnya.
Mirisnya jika dipresentase maka ada 13.3 persen dari sekira 20 ribu anak di Kabupaten Jayapura yang terkena stunting. Meski demikian dikatakan bahwa presentase tersebut dalam angka dari WHO dikategorikan masih terkendali.
Sebagai penjabat baru di lingkungan Bkkbn Papua beberapa hal yang dilakukan untuk menekan angka prevalensi stunting di Papua. Salah satunya meningkatkan koordinasi dengan pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Itu dilakukan untuk mencapai target nasional yaitu 14 persen.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang mengatakan, kasus stunting hingga semester pertama (I) tahun 2024 mencapai 13,3 persen atau 1006 kasus yang ditemukan di Kabupaten Jayapura. Menurut Edwar, kasus stunting tersebut ditemukan berdasarkan dari proses analisis dan pengukuran pada aksi konvergensi Ke -7 yang ditemukan kasus stunting baru karena terdapat balita gizi buruk dan berat bayi rendah sejak lahir.
Sejalan dengan Program Pemerintah Pusat yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas dan Papua Produktif tersebut, maka Bank Papua membuat Program untuk menanggulangi Stunting dengan nama SAHABAT, yang merupakan akronim dari Satu Hati Berantas Angka Stunting dengan Program unggulan adalah Sahabat Sehat, Sahabat Bersih, Sahabat Sukses, Sahabat Cerdas, dan Sahabat Beriman.
Namun sebelum mendapatkan telur dan susu tersebut, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Selatan drh Retno memberikan sosialisasi terkait manfaat meminum susu dan memakan telur setiap harinya kepada siswa-siswi yang berjumlah lebih 300 orang tersebut.
"Hasil pengukuran bayi dan balita pada Juni – Agustus 2024 sebanyak 1.006 anak mengalami stunting di Kabupaten Jayapura. Angka stunting tersebut mengalami kenaikan hingga 13,3 persen dari angka tahun lalu 11,7 persen,"ungkapnya
Menurutnya faktor utama tingginya angka stunting di dua wilayah tersebut, disebabkan karena memang jumlah penduduk yang ada di dua distrik itu memang yang terbanyak dari beberapa distrik lainnya yang ada di wilayah Kota Jayapura.
Karir Sarles Barabar di Bkkbn bisa dibilang cukup moncer, dimana memulai bekerja tahun 1994 sebagai Penyuluh lapangan Keluarga Berencana (KB). Wilayah kerjanya meliputi Kota Jayapura, Skow hingga perbatasan RI-Papua Nugini (PNG)
PJ Bupati Jayawijaya, melalui asisten II setda Jayawijaya Lekius Yikwa menyatakan, lauching stunting untuk 40 distrik atau 328 kampung dipusatkan di pisugi di tujuh kampung. ini perlu di teruskan, ini juga kegiatan sosialisasi. sebab pemerintah mengharapkan kepada stekholder dalam hal ini ibu-ibu PKK, Puskesmas, kader, ini tugas dan tanggungjawab untuk menterjemahkan program stunting ke tingkat desa dan distrik.