Kegiatan ini mempertandingkan 10 mata lomba, melibatkan dewan juri dari dunia usaha dan dunia industri, serta dihadiri sejumlah tokoh penting seperti Kepala Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid Dikdasmen Dikdaya Biak, Japosman Situmorang, M.Pd., Korwas Dikdaya Biak, Dedi Aria, dan para kepala SMK di Biak, juga para dewan juri dari dunia usaha dan dunia industry yang ada di Biak.
Ketua Komisi X DPRRI, Hetifah Sjaifudian, mengatakan, ada beberapa poin penting yang dapat diserap dari hasil reses tersebut, yang tentunya persoalannya tidak sama dengan daerah lainnya.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pendidikan dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) tenaga pengajar di Mimika dalam mendongkrak keterampilannya untuk menyesuaikan diri dengan kurikulum merdeka serta sistem pembelajaran yang lebih modern.
“Selama ini memang tidak saya jelaskan karena masing – masing paslon memiliki strategi. Saya coba jabarkan bahwa postur APBD Kota Jayapura adalah Rp 1,6 triliun dan UU Otsus perubahan kedua menyatakan harus 35 persen untuk pendidikan. Kami menggunakan data dapodik di kementerian dan sudah kami rincikan,” kata Jhony Banua Rouw
Ia mengatakan, beberapa sekolah yang melaksanakan program remedial itu antara lain di wilayah Heram, Abepura di Diaspora, Jayapura Selatan di SMAN4 satu rombel dan dua rombelnya di SMA Kalam Kudus, SMAN 2 ada satu rombel dan SMA Yapis dua rombel, terjauhnya di SMA 6 Muara Tami. Ujian remedial itu hanya diberlakukan untuk anak anak SMA/K kelas XII.
Dia mengatakan, jika wacana itu nantinya benar-benar dilaksanakan, tentunya di Kota Jayapura sangat banyak tenaga-tenaga kerja terutama anak-anak muda yang siap bekerja. Apalagi saat ini masih banyak lulusan baru terutama anak-anak SMK Jurusan Pertanian ataupun jurusan lainnya yang belum mendapatkan pekerjaan yang bisa mendukung program tersebut.
“Pariwisata kita hampir tidak produktif dan saya kurang tahu penyebabnya. Saya harap ke depannya harus ada inovasi, kreativitas dan butuh kerja keras dalam meningkatkan pariwisata di Papua,” kata Gubernur pada acara Edu dan Job Fair Sekolah Negeri Khusus Pariwisata Papua, SMK Pusat Keunggulan
Adapun hasil karya siswa SMK tersebut seperti, jasa sablon, printing dan beberapa hasil karya lainya. Sehingga ini harus memiliki wadah sehingga apa yang sudah dihasilkan itu tentunya bisa memberikan manfaat bagi siswa dan sekolah itu sendiri.
"Pelatihan tersebut dapat membantu mengembangkan berbagai keterampilan tetapi juga membentuk kedisiplinan, konsentrasi, rasa solidaritas kebersamaan dan ketangkasan," kata Kepala Bidang SMA/SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Nur Jaya di Jayapura, Jumat.
Kapolsek Abepura, Kompol Komarul Huda, menjelaskan bahwa tawuran tersebut berawal karena adanya aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa siswa dari SMA YPPK Taruna Dharma kepada salah satu Siswa SMK N 3 Jayapura berinisial (R) Jurusan Geomatika