Salah seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tak mau menyebutkan namanya menyampaikan rasa kekecewaan. Dia mengatakan dari pukul 06.00 WIT pihaknya sudah standbye untuk mendampingi anak-anak dan melihat orang nomor satu di Indonesia itu lewat.
  Acara syukuran dan pengesahan ini juga dihadiri oleh Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono, SIP yang dalam hal ini diwakili oleh Pasiter Korem 172/PWY Kolonel Arh. Samujiyo. Selain itu juga dihadiri Kahubdam Kahubdam XVII/Cen Kolonel Chb Anton Prasetia, S.Sos
Salahsatu permasalahan yang ditekankan adalah zonasi, dimana sejumlah pendaftar yang tinggal sesuai zonasi justru tak diterima di sekolah negeri tersebut. Mereka juga menduga, anak-anak yang diterima di SMA Negeri 1 Mimika kebanyakan adalah titipan pejabat dan orang-orang berduit yang tidak masuk dalam zonasi.Â
  Kepala SMAN I Merauke Ringland Simanjuntak ditemui media ini seusai membuka MPLS tersebut mengungkapkan, MPLS yang dilakukan sekolah ini supaya segala suatu yang menjadi tanggungjawab anak-anak dan dapat menanamkan rasa kesetiakawanan, kebersmaaan dan ketaatan dalam melaksanakan tata tertib sekolah.
Albertus Fiharsono mengungkapkan bahwa dalam draf peraturan gubernur Papua Selatan terkait pengelolaan pendidikan di Papua Selatan, salah satu pasal dimasukan untuk anak-anak yang masuk ke KPGN Khas Papua Merauke tersebut dengan ikatan dinas. Artinya, pembiayaan ditanggung oleh pemerintah daerah asal dan lulusannya nanti seluruhnya kembali ke daerah masing-masing untuk membangun pendidikan di daerahnya.
 Mereka ingin memastikan kejelasan nasib anak-anak mereka ke depan. Pasalnya puluhan orang tua siswa ini mulai khawatir karena anak-anak mereka terancam tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMA di tahun ini, karena persoalan yang dialami saat ini.
Kepala Sekolah SMAN 4 Jayapura Anton Djoko yang dihubungi tadi malam mangatakan pihaknya telah menemui Ondoafi, dan pihak ondoafi berjanji membuka palang, Selasa kemarin, tapi sayangnya hingga malam palang belum juga dibuka.
 Disampaikannya di kota Jayapura memiliki tujuh sekolah negeri, sehingga kata Musa jika semua siswa masuk ke sekolah Negeri memang tidak cukup. Tetapi sesuai dengan aturan harus disamaratakan baik itu negeri maupun swasta.
  Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMAN 7 Jayapura, Marsiah Yuliana,S.Pd mengatakan bahwa pihaknya telah berbagai upaya dengan beragam program. Ia mengaku untuk saat ini SMA N 7 Jayapura belum terlalu banyak siswa yang terdaftar.
Menurut salah satu warga di sekitar sekolah tersebut yang namanya enggan dikorankan mengatakan bahwa pemalangan itu dilakukan sejak Sabtu pagi. Tapi pagi harinya hanya dipalang menggunakan kayu.