Gerakan ini sejalan dengan visi Asta Cita ke-4 dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, yang fokus pada pengembangan SDM unggul. Tujuh kebiasaan utama yang diusung dalam gerakan ini adalah Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.
Sebagaimana sekolah tersebut baru didirikan tahun 2024, maka sidah tentu pembangunan secara fisik menjasi perhatian yayasan. Selain pembenhan fasilitas program lain yang akan dikerjakan di tahun ini peningkatan kompetensi guru.
Kegiatan ini mempertandingkan 10 mata lomba, melibatkan dewan juri dari dunia usaha dan dunia industri, serta dihadiri sejumlah tokoh penting seperti Kepala Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid Dikdasmen Dikdaya Biak, Japosman Situmorang, M.Pd., Korwas Dikdaya Biak, Dedi Aria, dan para kepala SMK di Biak, juga para dewan juri dari dunia usaha dan dunia industry yang ada di Biak.
Sebuah narasi dalam paragraf yang isinya seputar imbauan, ajakan dan kalimat yang bisa mempengaruhi pembaca untuk mengikuti apa yang disampaikan pihak yang mengeluarkan narasi tersebut. Para peserta didik ini terlihat sangat aktif dimana sesi pertanyaan belum dimulai namun sudah banyak yang mengacungkan tangan ingin bertanya.
"UN ditiadakan di sekolah selama penerapan Kurikulum Merdeka Belajar sehingga penilaian akhir untuk prestasi dan kemampuan siswa tak lagi lewat Ujian Nasional," ujar Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Provinsi Papua, menanggapi wacana kembali digelarnya UN.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada pemilih pemula dengan harapan dapat meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Kabupaten Keerom,"ucap Ketua KPU Keerom, Merlianus Gobai.
"Yang kami pikir hanya bagimana dengan nasib anak-anak pengungsi Nduga yang ada di Sapalek ini agar mereka bisa tetap sekolah. Bisa menghitung, bisa membaca, menulis seperti anak-anak yang lainya, jadi waktu itu target dan fokus kami hanya disitu sebab mereka ini adalah korban atas situasi konflik," katanya.
Kapolsek Abepura, Kompol Komarul Huda, menjelaskan bahwa tawuran tersebut berawal karena adanya aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa siswa dari SMA YPPK Taruna Dharma kepada salah satu Siswa SMK N 3 Jayapura berinisial (R) Jurusan Geomatika
Kepala Sekolah SD YPPK Santo Yakobus Honelama Wamena Maria Doreti Kusuma Prawati, S.Pd SD, M.Pd, menyatakan pasca bentrokan antara kedua kelompok masyarakat kemarin , kini pihaknya sudah aktif kembali melakukan aktifitas belajar mengajar di sekolah, namun yang menjadi kendala di hari pertama ini tak semua siswa masuk sekolah.
Namun sebelum mendapatkan telur dan susu tersebut, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Selatan drh Retno memberikan sosialisasi terkait manfaat meminum susu dan memakan telur setiap harinya kepada siswa-siswi yang berjumlah lebih 300 orang tersebut.