Awal tahun ajaran baru, merupakan momen yang sangat penting bagi siswa-siswi atau peserta didik baru untuk mengenalkan lingkungan sekolah, atau tempatnya belajar. Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa tempat ia akan belajar ini menjadi tempat yang nyaman dan representative untuk tumbuh kembang, baik secara intelektualitas maupun perkembangan emosionalnya.
Mengingat di Distrik Heram, jumlah siswa yang tamat dari jenjang SMP dan siap lanjut ke SMA dari tahun ke tahun sangat banyak. Di wilayah itu juga hanya ada satu SMA Negeri, sehingga ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menampung siswa dari wilayah tersebut.
Slogan sekolah gratis yang selalu didengungkan pemerintah, seperti jauh panggang dari api. Mirisnya lagi pungutan ini justru berlaku di sekolah-sekolah negeri, yang nota bene semua fasilitas pendukung kegiatan belajar dalam sekolah dibelanjakan oleh negara.
Hal itu diungkapkan Asisten II Sekretariat Daerah ( Setda ) Biak Numfor, Loth Yensenem saat ditemui wartawan di Biak, Sabtu,(15/7) terkait keluhan para orangtua siswa di Kabupaten Biak Numfor atas besaran nilai iuran komite sekolah yang dipungut pihak sekolah.
  Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke Stephanus Kapasiang, S.Pd, saat dihubungi media ini membenarkan jika proses belajar mengajar untuk SMA dan SMK yang tadinya  5 hari kerja menjadi 6 kerja sama dengan SD dan SMP.
 Kepala Sekolah SMP Hikmah Yapis Sri Kusrini Tri Yunianti menyatakan, sekolah akan menjadi tempat dimana kita semua akan menghabiskan sebagian waktu dalam beberapa tahun mendatang.
"Saya minta kepada semua satuan pendidikan dari semua jenjang pendidikan di Kota Jayapura, masuk pada masa MPLS ini bukan masa untuk melakukan tindakan perploncoan. Tetapi itu digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan informasi-informasi pengetahuan tentang lingkungan sekolah," kata Frans Pekey, Sabtu (15/7).
Manager Marketing Astra Motor Papua, Elang Samodra mengatakan, mengusung tajuk Edukasi Safety Riding for High School with Police dan Roadshow GenZ, kegiatan edukasi diberikan untuk pelajar di SMA N 4 Jayapura dan SMP Yapis Kota Jayapura, selama dua hari yaitu Jumat dan Sabtu (14-15/7).
Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat minat baca buku secara fisik memang semakin tergeser. Peran perpustakaan sebagai pusat buku bacaan pun makin terpinggirkan. Sebab, masyarakat saat ini sudah dimanjakan dengan bacaan dalam genggaman, alias handphone maupun gadget.
 Dalam kaitanya dengan keberadaan produk lokal ini, siswa siswi jurusan Kimia Industri SMK Negeri 8 Kota Jayapura telah berinovasi dengan memproduksi beberapa jenis sabun yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat saat ini.