Kegiatan ini adalah implementasi dari Program Polisi Pi Ajar (Si-Ipar) yang bertujuan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di ibu kota Provinsi Papua ini.
Kepala satu anggota satgas bocor dan mengeluarkan darah. Kabarnya, para OTK ini juga hendak melakukan perampasan senjata sehingga aparat terpaksa melepaskan tembakan dan ada salah satu warga yang terkena tembakan kemudian tewas.
Kasatreskrim Polres Yalimo Iptu Andrian Kbarek, STr,K ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan adanya penangkapan terhadap AG oleh Satgas Damai Cartenz Polda Papua di Wilayah Kabupaten Jayawijaya.Â
Satgas Binmas Rasaka Cartenz Kota Jayapura yang dipimpin AKP Heru Prasmono bersama personelnya menggelar Si-Ipar yang membina 7 anak-anak di Kampung Koya Kosso, Distrik Abepura, Sabtu (8/7) siang.
Seperti yang dilakukan tim kesehatan Polri yang terdiri dari Bripda Muhammad Satrio Adi, A.md.Kep dan Bripda Resky Tumonglo, A.md.Kep, turun langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Sabtu (8/7).
Dengan semangat tinggi, kedua polisi ini menggunakan metode belajar sambil bermain untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi 19 anak binaan dengan latar belakang putus sekolah dan belum bersekolah.
Dokter Audio Bhaskara Titalessy bersama 2 rekannya yakni, Bripka Wiwik Ismail dan Bripda Liga Kriagil Nur Pramesti memeriksa masyarakat yang memiliki keluhan kesehatan pada Minggu (2/7).Â
 Kasatgas Damai Cartenz, Kombes Pol Faisal Ramdani menjelaskan bahwa pengejaran SM sejatinya dipersiapkan selama 2 Minggu. Ini mulai persiapan hingga dilakukan penggrebekan. Lalu ada 4 titik yang digrebek namun dari empat lokasi ini tak satupun anggota KKB yang berhasil diamankan.
 Dari penggrebekan ini aparat berhasil menemukan 1 buah senjata api rakitan berbahan kayu menyerupai pistol dan 1 buah pistol korek api merk P, juga 1 buah rompi warna loreng berserta puluhan barang bukti lainya termasuk bendera Bintang Kejora berukuran 25 cm x 15 cm.
 Kini anak-anak yang mengikuti program Si Ipar sudah terbiasa dengan belajar membaca, menulis serta berhitung. Bahkan sebagian dari mereka sudah membiasakan diri untuk dilatih tentang memecahkan perkalian dan pembagian.