Kepala Kantor SAR Jayapura Melkianus Kotta, mengatakan korban bersama seorang rekannya mandi di depan Hotel 88 Pantai Holtekamp Kota Jayapura, Senin (25/3), tiba tiba keduanya terseret ombak dan tenggelam.
“Bukan kami melarang tapi kami mengimbau agar untuk sementara jangan berenang dulu di Holtekamp. Kondisi ombaknya belum kondusif untuk digunakan berenang,” jelas Jafar di ruang kerjanya belum lama ini.
Namun naas, ia dan TY terjatuh dan akhirnya tewas. Kejadian ini terjadi pada Rabu (13/3). Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan korban Tri Sudarno sempat dilarikan ke Rumah Sakit Yowari namun nyawanya tidak tertolong.
Walaupun sudah satu hari lebih korban belum ditemukan, Saiful mengharapkan korban bisa ketemu dalam keadaan selamat. "Mengingat korban sudah berkeluarga dan punya anak saya harapkan korban ditemukan dalam keadaan selamat, " kata Saiful.
Selanjutnya pada pukul 13.40 WIT rekan korban melaporkan ke Kantor SAR Jayapura terkait kejadian tersebut. Menyikapi laporan adanya korban tenggelam di pantai ini, Tim SAR Jayapura mengerapkan satu tim Rescue RB 222 bergerak menuju lokasi kejadian dengan menggunakan RIB, pada pukul 13.50 WIT.
Imbiri menjelaskan bahwa pencarian tersebut masih akan dilanjutkan hingga hari ketujuh pencarian, yakni Selasa (20/02/2024). Jika dalam pencarian tersebut juga tidak ada tanda-tanda maka sesuai pencarian akan ditutup.
Sebanyak 50 peserta yang berasal dari TNI,POLRI, Instansi pemerintah, Pramuka dan organisasi masyarakat mengikuti penutupan pelatihan ini. Kegiatan ditutup langsung oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Jayapura Sunarto,S.IAN didampingi Oleh Observer dari pusat dan Kepala Sumber Daya yang juga Ketua Panitia Pelatihan Iwan Gunawan,S.E.
"Kami melaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta pembentukan sikap dan perilaku rescuer Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura dalam rangka kesiapsiagaan dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan,"ucapnya.
Titik berat latihan kali ini adalah pengenalan bahaya-bahaya di gunung hutan yang materinya dibawakan oleh pemateri dari Balai Taman Nasional Wasur serta pengaplikasian peralatan pindai direktion finder guna mencari keberadaan korban di tengah hutan yang mempergunakan alat pemancar signal marabahaya dengan pemateri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke.
Taufik ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia, dalam posisi tertelungkup di tepian sungai Maro pada pukul 06.15 WIT. Ini hanya berkisar 15 menit sejak operasi pencarian di hari ke tiga ini dimulai