Wayan meminta agar para nelayan tidak memaksakan diri untuk pergi melaut saat cuaca memburuk. Hal ini dilakukan agar mengantisipasi hal-hal yanh tidak diinginkan. “Memang hanya ramalan tapi bisa saja terjadi dan tidak,” kata Wayan.
“Pencarian yang telah memasuki hari ke 5 tersebut Tim SAR gabungan menggunakan 2 unit perahu karet dan 1 unit RIB 400 PK telah melakukan pencarian di lokasi yang dicurigai terdapat korban sesuai SARMAP PREDICTION yang dikirimkan oleh BCC (Basarnas Command Center)
Penutupan operasi SAR ini tepat pada hari keempat pencarian dan berdasarkan evaluasi bersama tim SAR bersama keluarga korban yang diwakili oleh agen pengelola kapal, setelah tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Charles menjelaskan, berdasarkan laporan dari pengelola kapal, bahwa pada rabu dini hari sekitar pukul 03.00 satu orang ABK KM. Papua Jaya 02 atas nama Muhammad Royani (43) diduga terjatuh dan tenggelam di perairan Timika saat hendak buang air besar (BAB).
Untungnya, salah satu dari penumpang perahu tersebut berhasil menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke sehingga keempat nelayan tersebut berhasil diselamatkan. Humas SAR Merauke Darmawan menjelaskan bahwa keempat nelayan tersbeut yakni Makmur (47), Acho (28), Ismail (32), dan Fajar (17).
Posisi jenazah berusia 10 tahun ini bukan mengapung di air namun sudah tergeletak di pinggir pantai tak jauh dari PLTD. Saat itu juga jenazah langsung dibawa ke rumah duka atas kesepakatan keluarga.
Masih banyak warga yang memilih pantai ini untuk berenang dan akhirnya pada Minggu (14/4) dua bocah dilaporkan mengalami kecelakaan laut atau tenggelam. Kejadian ini terjadi di Pantai Palong Holtekamp Distrik Muara Tami dimana dua anak laki-laki berusia 10 tahun dilaporkan tenggelam saat mandi di pantai tersebut.
Untuk mengantisipasi peristiwa itu terulang, pihaknya akan membangun Pos SAR. Diharapkan Tim SAR dan juga dari BPBD dan tim terpadu dari kepolisian tetap siaga setiap saat di sepanjang pantai ini, untuk mewaspadai jangan sampai ada korban tenggelam di pantai lagi.
Melianus ini menambah panjang daftar nama korban yang tewas usai berenang di Pantai Holtekam. Dan sejak Januari hingga Maret ini tercatat sudah 4 korban yang meninggal. jenazah Melianus ditemukan pertama kali oleh Dit Pol Air Polda Papua sekira pukul 11.20 WIT usai menyusur perairan di Teluk Youtefa.
Kepala Kantor SAR Jayapura Melkianus Kotta, mengatakan korban bersama seorang rekannya mandi di depan Hotel 88 Pantai Holtekamp Kota Jayapura, Senin (25/3), tiba tiba keduanya terseret ombak dan tenggelam.