Karena itu, lanjut Keliopas Ndiken, agar rumah yang sudah dibangun itu dapat ditempati warga yang sudah didata masuk ke dalam rumah-rumah itu, maka perlu dibangun akses jalan dan embung-embung untuk menampung air hujan dalam memenuhi kebutuhan warga.
Daniel mengaku selama ini untuk mendapatkan listrik, kepala keluarga yang berprofesi sebagai petani menyalur dari tetangga dan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 60.000 - Rp75.000.
Sekretaris DPD REI Papua, Akbar Arif menerangkan jika dilihat dari tahun lalu, penyediaan kuota rumah subsidi bagi MBR Masyarat Berpenghasilan Rendah MBR) masih dibuka bahkan ditambah hingga September 2023.
Dia menjelaskan rumah layak huni itu dibangun secara utuh oleh pemerintah melalui dana otonomi khusus Papua dan diperuntukkan bagi orang-orang asli Papua. Pemkot Jayapura sebelumnya telah melakukan verifikasi validasi terkait dengan data-data warga asli Papua yang berhak untuk mendapatkan bantuan rumah layak huni tersebut.
Amos mengaku senang rumah layak huni menjadi prioritas utama untuk masyarakat Papua, sebab menurutnya dari rumah lah akan lahir keluarga yang bahagia dan baik. “Dengan adanya rumah layak huni, mereka bisa berkebun dengan baik, mencari makan dan bisa berusaha dengan baik,” ujarnya.
Kerjasama tersebut bukan dalam bentuk fisik, tapi IUWASH Tangguh membantu PT. AMJ dalam bentuk materi berupa pendampingan ataupun pelatihan terkait sistem kerja tukang ledeng.
Seorang warga mengatakan, peristiwa ini terjadi sekira pukul 12.15 WIT dimana dari lantai 2 rumah tersebut terlihat kepulan asap tebal disertai suara ledakan. “Kurang tahu juga tiba-tiba saja kelar asap baru ada bunyi ledakan,” ujar seorang pria.
Kapolsek Mimika Baru AKP J Limbong menjelaskan, aksi spontanitas pengrusakan yang dilakukan oleh YA dengan cara melempar batu hingga mengenai kaca jendela kontrakan. Aksi tersebut selanjutnya mendapat perlawanan oleh MKM selaku korban yang menempati kontrakan tersebut.
Aktivitas Rumah Tahu Pondok Bagari Kali Acai Abepura, pagi itu nampak dipenuhi dengan kesibukan. Ada yang menyiapkan tahu yang telah siap untuk dijual. Sementara yang lain mempersiapkan kedelai yang telah direbus, digiling dan menyiapkan perapian yang terus menyala.
Frans Dogomo menjelaskan, ada juga fasilitas publik yang hancur akibat bencana banjir dan longsor ini adalah akses jalan antar kampung putus dan beberapa sekolah terendam banjir.
"Jalan-jalan semua putus. Batas air hingga dada orang dewasa. Selain itu, SD Inpres Pona di Muniopa, SD Inpres Yepo, dan SD Yayasan Kasih Bapa ikut terendam hingga aktifitas belajar mengajar diliburkan," kata Dogomo.