Kapolres Jayawijaya AKBP. Anak Agung Made Satria Bimantara, S.IK membenarkan adanya kebakaran tersebut, Peristiwa tersebut menghanguskan 8 unit bangunan rumah, yang terdiri dari 7 rumah kos dan 1 rumah pribadi milik Erni
Kasi Pengendalian Operasi Damkar Kota Jayapura, Velix Rumbiyaan mengatakan, korsleting listrik terjadi di lantai 2 kamar kos. Dari 19 unit kos-kosan, 16 unit diantaranya terbakar. Sedangkan 3 unit, sebatas kena percikan.
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredrickus W.A. Maclarimboen, melalui Kapolsek Jayapura Utara AKP Lukman Luking menjelaskan bahwa api pertama kali muncul dari salah satu rumah warga di lantai dua. Dari keterangan sak
Melihat kondisi tersebut, Rustan Saru langsung meminta data KTP keluarga pemilik rumah untuk segera ditindaklanjuti oleh pemerintah. “Kondisi ini memang sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak. Karena itu saya sud
Kata Asep, pembangunan 2 unit masing-masing kampung ini dimulai saat Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo melakukan kegiatan Turun Kampung (Turkam). "Saat Turkam lalu, bapa wali kota secara simbolis melakukan peletakan batu
Tidak hanya menyediakan tempat tinggal, kawasan perumahan ini juga dilengkapi dengan fasilitas pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ada unit ternak ayam petelur, ternak babi, perikanan, kebun, dan pengelolaan air bersih yang
Api dengan cepat menjalar dan melahap seluruh bangunan. Beruntung, Haji Bahar dan keluarganya yang tinggal di dalam rumah berhasil dievakuasi tepat waktu sehingga tidak ada korban jiwa. Sementara itu, bengkel yang berada
“Untuk kejadian sekarang ini bencana, memang di lokasi itu sudah sering terjadi dari informasi masyarakat. Tapi untuk sekarang itu terjadi pada tanggal 18 Agustus, dan menurut informasi dari kepala PKM Kirihi curah hujan
Kerusakan bangunan tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya Kelurahan Mararena, Distrik Sarmi (Kampung Neidam dan Sawar), Distrik Sarmi Selatan (Kampung Munukania), Distrik Pantai Barat (Kampung Arbais), serta Distrik
Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere, S.IP, M.KP menyatakan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan sudah mengkonfirmasi soal pembagian dari kuota bantuan presiden 2200 rumah untuk 8 kabupaten, dan khusus untuk Kabupaten J