Hal tersebut sebagai bentuk kekecewaan para dokter terhadap Plh Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun, yang sampai saat ini belum juga merespon aspirasi mereka terkait dengan tuntutan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) di Kantor Gubernur.
Yunike juga menyebut, tidak hanya di polikliknik. Namun jika dalam 1 minggu tuntutan mereka tidak ditanggapi oleh Plh Gubernur, maka para dokter spesialis dan sub-spesialis tidak akan melakukan pelayanan di IGD.
“Sampai saat ini kami belum juga ditemui dan tidak ada tanggapan dari Plh Gubernur Papua terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan para dokter, terkait pembayaran TPP yang hampir sama dengan upah buruh,” kata dr Yunike saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (30/8)
Direktur RSUD Jayapura Aloysius Giyai menyampaikan, sekalipun para dokter menyampaikan aspirasnya. Namun selaku manajemen menekankan pelayanan di rumah sakit tetap jalan.
“Dokter-dokter semua bertekad setelah jam kerja, kami bekerja seperti ASN biasa. Seperti orang orang di Kantor Gubernur yang bekerja mulai pukul 7;30 WIT sampai pukul 15:00 WIT,” kata dr Yunike.
Para dokter tersebut datang dengan seragam lengkap mereka menuntut Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Dimana demo yang digelar di depan Kantor Gubernur itu berlangsung selama 2 jam, sebelumnya para dokter jalan kaki dari RSUD Dok II hingga Kantor Gubernur.
Admin CV ENAA Luisa Mampokem menyampaikan, pihaknya melakukan pekerjaan pemeliharaan dan rehabilitasi RS spesifikasi pembongkaran Gedung Paviliun dan Pematangan lahan pada RSUD Jayapura dengan nilai kontrak sebesar Rp 999 juta.
Saat ditemui Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Rabu (23/8), dr. Daisy Urbinas menyampaikan bahwa tuduhan yang disampaikan terhadap dirinya dalam sejumlah aksi demo, adalah tuduhan sepihak dan tidak benar.
‘’Hasil visum dokter RSUD Merauke yang kita terima, korban meninggal karena sakit dan minuman keras,’’ kata Kasat Reskrim AKP Haris Baltasar Nasution, STK, SIK didmapingi KBO Ipda Sewang ketika ditemui media ini di Mapolres Merauke, Selasa (22/8).
Pemilihan Duta RSUD Merauke ini diikuti 32 peserta yang merupakan perwakilan dari setiap ruangan yang ada di RSUD Merauke yang merupakan tenaga medis. Dari pantauan media ini, para peserta berusaha untuk meyakinkan tim juri menjadi terbaik.