Direktur RSUD Jayapura Aloysius Giyai menyampaikan, sekalipun para dokter menyampaikan aspirasnya. Namun selaku manajemen menekankan pelayanan di rumah sakit tetap jalan.
“Dokter-dokter semua bertekad setelah jam kerja, kami bekerja seperti ASN biasa. Seperti orang orang di Kantor Gubernur yang bekerja mulai pukul 7;30 WIT sampai pukul 15:00 WIT,” kata dr Yunike.
Para dokter tersebut datang dengan seragam lengkap mereka menuntut Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Dimana demo yang digelar di depan Kantor Gubernur itu berlangsung selama 2 jam, sebelumnya para dokter jalan kaki dari RSUD Dok II hingga Kantor Gubernur.
Admin CV ENAA Luisa Mampokem menyampaikan, pihaknya melakukan pekerjaan pemeliharaan dan rehabilitasi RS spesifikasi pembongkaran Gedung Paviliun dan Pematangan lahan pada RSUD Jayapura dengan nilai kontrak sebesar Rp 999 juta.
Saat ditemui Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, Rabu (23/8), dr. Daisy Urbinas menyampaikan bahwa tuduhan yang disampaikan terhadap dirinya dalam sejumlah aksi demo, adalah tuduhan sepihak dan tidak benar.
‘’Hasil visum dokter RSUD Merauke yang kita terima, korban meninggal karena sakit dan minuman keras,’’ kata Kasat Reskrim AKP Haris Baltasar Nasution, STK, SIK didmapingi KBO Ipda Sewang ketika ditemui media ini di Mapolres Merauke, Selasa (22/8).
Pemilihan Duta RSUD Merauke ini diikuti 32 peserta yang merupakan perwakilan dari setiap ruangan yang ada di RSUD Merauke yang merupakan tenaga medis. Dari pantauan media ini, para peserta berusaha untuk meyakinkan tim juri menjadi terbaik.
Ikwal salah satu nakes RSUD Abepura, mengatakan management RSUD Abepura belum melunasi dana insentif Covid 19 mereka sekitar Rp 15 Miliar sampai Rp 17 miliar. Dana tersebut tertungggak sejak tahun 2020.
Dimana Rumah Sakit Provita tangani pasien bernama Alexandra Shinta L Waters itu berasal dari negara Australia. Sudah 3 hingga 4 hari perempuan 45 tahun itu mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Provita. Namun, Senin (31/7) kemarin, dokter menyatakan jika yang bersangkutan sudah bisa pulang.
Dari rilis yang diterima Ceposonline.com, penyataan itu disampaikan Yerry Basri Mak menyikapi adanya pemberitaan salah satu media online di Jayapura, Jumat 28 Juli 2023 tentang tuntutan Ketua Forum ASN Provinsi Papua Nattan Ansanay yang mendesak Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) segera mengeluarkan surat rekomendasi untuk mengembalikan jabatan dr. Anton Tony Mote sebagai Direktur RSUD Jayapura.