Di Papua ada yang berjuang mensuport tim yang ada di luar namun yang di luar justru hidup lebih enak dan tidak sebanding dengan yang dilakukan di dalam negeri. Pangdam bahkan menyatakan bahwa tidak mungkin PBB akan ke Papua untuk membahas soal dekolonisasi Papua.
“Satu bulan lebih kami tidak lagi menjalin komunikasi dengan Mitra maupun kurir tentang keberadaan pilot yang disandera. Namun sebelum hilang komunikasi, kami mendapatkan informasi bahwa Pilot sedang bersama Egianus dan kelompoknya serta diperlakukan secara baik,” kata Frits kepada Cenderawasih Pos, Minggu (11/11).
Namun dari statemen terakhir Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dimana pendekatan dan komunikasi dari para tokoh adat di Nduga terus dilakukan untuk membantu membebaskan sang pilot bisa saja membuahkan hasil.
Memang benar dari laporan yang diterima terungkap kondisi pilot Susi Air yang disandera sejak tanggal 7 Februari 2023 sehat, namun kita masih tetap mengkhawatirkan kesehatannya," kata Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Jumat (15'9) kemarin.
Pernyataan Pangdam tersebut disiarkan secara live oleh Metro TV dan pada kesempatan itu pangdam menyampaikan bahwa kondisi Capt Phillip Mark Mehrtens dalam kondisi baik dan secara berkelanjutan pihak TNI terus melakukan komunikasi dengan semua pihak, baik para tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda maupun tokoh perempuan
"Saya harapkan beberapa hari ini akan keluar berita terbaru yang akan membahagiakan kita semua," ucap Kapuspen TNI, Laksda Julius Widjojono kepada wartawan, Jumat (8/9) kemarin.
“Pasca pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga pada (7/2/2023), tidak ada lagi penerbangan subsidi ke Trikora hingga saat ini. Jadi empat lapangan terbang yang ada di Trikora, saat ini tidak ada yang beroperasi untuk penerbangan subsidi,”ungkapnya Rabu (6/9) di Wamena
Sebab, kata dia, penggunaan kekerasan dalam upaya pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB hanya akan membawa kerugian bagi masyarakat.
Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembela Ham) Theo Hesegem menyatakan, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk misi penyelamatan pilot dari tangan Egianus Kogeya dan Komandan Operasi Pemne Kogoya kodap III Dugama-Darakma. Hanya saja, mengalami kesulitan dan tidak membuahkan hasil.