“Terkait dugaan adanya keterlibatan ASN, kita tidak bisa berandai-andai karena semua harus berdasarkan bukti dan data. Jika ada yang melaporkan, pasti akan diproses sesuai mekanisme hukum yang berlaku,” bebernya.
Sebagaimaa diketahui Paulus Waterpauw sempat masuk dalam bursa pemilihan namun ia yang ketika itu disebut-sebut berpasangan dengan Toni Wanggai gagal mendapatkan partai. Partai Golkar yang sempat diincar justru menjatuhkan pilihan kepada Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen.
Kehadiran Tim Pansus Verifikasi MRP yang dipimpin oleh Wakil Ketua Cyrilus Moman disambut langsung oleh Constant Karma beserta keluarga besar. Suasana akrab tercipta selama proses verifikasi, dimana tim Pansus melakukan serangkaian wawancara dan pengecekan terhadap sejumlah faktor, seperti penguasaan bahasa daerah dan silsilah keluarga Karma.
“KPU kan masih ada SILPA dari anggaran Pilkada Tahun 2024, saya minta mereka bersurat agar langsung menggunakan sisa anggaran tersebut. Terlebih tahapannya sudah mulai pendaftaran sejak 9 Maret kemarin,” ungkapnya.
Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare dalam keterangan persnya mengungkapkan bahwa aksi kekerasan ini telah menyebabkan 9 orang meninggal dunia, 428 orang luka-luka, serta kerusakan material yang signifikan. Adapun total korban jiwa, sebanyak 9 orang meliputi, 5 orang pendukung paslon 01 dan 4 orang dari pendukung paslon 02.
Dikatakan, kekeliruan yang dimaksudkan disini bukan karena sengaja, tetapi tahapan-tahapan pemilihan kepala daerah, tersebut. Misalnya ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang belum cocok dengan keinginan atau kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Dosen Ilmu pemerintahan Uncen, Dr. Renida Jozelina Toroby, menilai kedua calon memiliki peluang yang sama untuk menang atau kalah. Namun hal itu tergantung strategi politik yang dibangun parpol koalisi. Kata Renida, menyeberangnya CK, sang politisi senior Golkar ke kubu BTM dan langsung menjadi pemain utama, tentunya ada plus minusnya bagi kedua calon gubernur itu.
Yerimias menilai figur Constan Karma layak mendampingi BTM karena dia anak adat dari Saireri. Ia juga menepis isu soal hubungannya dengan BTM sudah retak dan akan pindah mendukung pihak sebelah.
Apa alasan BTM menyetujui menggandeng sang maestro birokrasi ini. Pasalnya, bisa dibilang masa keemasan Constant Karma sudah lewat cukup jauh dan apakah bisa menjalankan roda pemerintahan di usia yang tak lagi muda dengan tantangan yang tentu berbeda dengan masanya.
Anthon menilai anggaran Rp 189 miliar merupakan nilai yang fantastis di PSU Pilkada Gubernur Papua. Untuk itu, Anthon meminta perlu dilakukan pengawasan yang ketat.
“Jangan sampai anggaran yang besar tidak menghasilkan proses demokrasi yang berjalan sebagaimana yang diharapkan rakyat,” tegasnya.