“Saya mengucapkan terimakasih, karena itu para petani-petani yang sudah tanam merupakan pahlawan-pahlawan pertanian yang telah menjaga inflasi di kota Jayapura,"ujarnya.
Mama Yosephina mengaku, pohon sagu yang ia tebang kali ini usianya sudah sekitar 15 tahun sehingga secara ukuran dan hasilnya juga banyak. Untuk satu pohon sagu ia mengaku bisa olah menjadi sagu sekira 100 kg atau 10 sak beras ukuran 10 kg.
“Awalnya kami mendapat informasi bahwa akan ada transaksi jual beli senjata api di daerah Depapre, tim lalu bergerak mengikuti terduga pelaku MO. Informasinya senpi tersebut akan di jual kepada SK yang adalah anggota KKB dengan jabatan sebagai Kepala Staf Kodap I Tabi,” beber Bayu, Rabu (5/6).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Faturachmat menjelaskan, pembelajaran GAP selama tiga hari dimaksud bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas produksi serta mendukung pengendalian inflasi. Perwakilan petani/PPL berasal dari Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
Kepala Stasiun Klimatologi Papua, Sulaiman mengatakan SLI merupakan amanat dari pusat bertujuan membagikan pengetahuan dan pemanfaatan informasi BMKG khususnya bagi iklim untuk produktivitas pertanian.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke Josefa Rumaseuw, ditemui media ini mengungkapkan, klaim pembayaran asuransi ini akan dilakukan bagi petani yang sudah terdaftar dan membayar asuransi tersebut sebelumnya. Besarnya asuransi setiap hektar sebesar Rp 360.000.
‘’Jadi kita di Merauke mendapat kuota asuransi kurang lebih 10.000 hektar bagi petani yang gagal panen. Tapi, asuransi ini akan ada hitungan tehnisnya. Jadi yang betul-betul gagal panen seperti apa ini yang sementara disosialisasikan kepada petani.
‘’Dengan dikeluarkannya flexibilitas harga oleh Badan Pangan Nasional, kami sudah mulai melakukan penyerapan. Karena dengan harga Rp 11.000 perkilo diterima di gudang Bulog, menurut para pengusaha penggilingan sudah cocok harganya dan sudah masuk,’’ kata Firman Mando.
Sebagai langkah nyata, Mentan mengatakan saat ini pemerintah tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target tersebut dalam waktu dekat akan tercapai mengingat Indeks Pertanaman (IP) di Merauke rata-rata 2 kali dalam semusim dan bisa ditingkatkan menjadi 3 kali dalam semusim.
Menurutnya, penggunaan pupuk organik memiliki banyak manfaat bagi para petani. Salah satunya untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menyumbang keseimbangan karbon dalam tanah.