Gubernur menyebut, peresmian UPH tepung sagu merupakan wujud nyata dari upaya pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal memberdayakan masyarakat. Ia pun memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mabers Phuyaka atas inisiatif dan kerja kerasnya dalam mewujudkan unit pengolahan ini.
"Kalau tomat sudah murah Rp 20 ribu/kg, cabai rawit Rp 100 ribu/kg, cabai keriting dan cabai besar Rp 60 ribu/kg, sementara sayuran seperti kol Rp 35 ribu/kg, kentang dan wortel Rp 30 ribu/kg, " tambahnya.
Dia mengatakan, belakangan ini perkembangan teknologi sudah sangat membantu manusia terutama dalam sektor pertanian. Karena itu, dia mengajak kaum muda supaya menjadi petani milenial yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada saat ini. Karena ketika pengolahan pertanian menggunakan teknologi mutakhir sudah pasti hasilnya pun cukup menjanjikan.
Dia mencontohkan, untuk kebutuhan pakan ternak khususnya ternak babi di Kota Jayapura, sejauh ini masih mengandalkan pakan yang didatangkan dari luar daerah. Padahal potensi untuk produksi sendiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal di Kota Jayapura juga sangat memiliki peluang dan itu bisa didorong serta dikembangkan ke depannya.
Asisten II Setda Papua, Setyo Wahyudi, mengatakan Perhiptani merupakan organisasi profesi bagi para penyuluh pertanian, merupakan wadah yang sangat strategis untuk mengembangkan dinamika organisasi melalui kemampuan intelektual dan keahlian dibidang pertanian.
Mengingat situasi pangan global saat ini semaki krisis, sehingga antisipasi terjadinya krisis Pangan di Papua, maka pihaknya mengajak seluruh stak holder terkait untuk membahas terkait upaya meningkatkan pangan di Papua maupun Papua pegunungan yang merulakan wilayah kerja Korem 172/PWY.
PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan selain membuka lahan, pihaknya sudah mendengarkan langsung aspirasi dari Kelompok tani yang ada di Distrik Pyramid untuk kebutuhan bantuan sarana produksi berupa tracktor, bibit, perlengkapan berkebun, dan telah di catatat dan dilihat secara dekat apa yang dilakukan masyarakat.
PJ Gubernur Papua pegunungan Dr, Velix Vernando Wanggai, S,IP, M.P.A menyatakan sebenarnya Pemerintah Provinsi tak memiliki lahan, yang punya lahan itu adalah pemerintah Kabupaten sehingga dalam kesempatan pembukaan lahan pertanian dan panen ikan ini pemerintah Provinsi memberikan apresiasi atas langkah yang diambil PJ Bupati Jayawijaya Gerakan penanaman.
Nahkoda KRI Soeharsono 990 Kolonel Laut (pelaut) Suryai menyerahkan secara simbolis bantuan peralatan tersebut kepada Bupati Romanus Mbaraka saat sejumlah alsintan tersebut diturunkan dari KRI.
PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan pemerintah menekankan kepada kepala Distrik untuk membuka lahan Perkebunan atau persawahan di setiap Distrik ini bukan semata -mata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat agar keluar dari kemiskinan ekstrik tapi juga menjadi bagian dalam pengendalian inflasi daerah,