Dia mengatakan, harapan warga pasar  agar pemerintah daerah supaya konsisten menata pemanfaatan pasar itu, karena sebelumnya juga di masa kepemimpinan Pj Walikota Jayapura, Christian Sohilait, berulang kali melakukan penertiban, namun tidak konsisten dan pada akhirnya hampir semua pedagang meninggalkan pasar dan berjualan di luar pasar.
Salah satu pedagang di Pasar Sentral Hamadi, Tekno mengatakan, tujuan dari koperasi desa tersebut untuk memperkuat ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, dan memutus mata rantai distribusi barang yang merugikan produsen dan konsumen.
Hari pertama masuk kerja, Walikota Jayapura, Abisai Rollo dan Wakil Walikota, Rustan Saru menunjukkan totalitas yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan. Pasalnya, mulai dari pagi hingga dini hari keduanya masih melakukan beberapa sidak di wilayah kerjanya.
  Pengawan dilakukan mulai dari penyiapan, proses masak hingga distribusi dan jangka waktu yang layak hingga dikonsumsi para pelajar. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jayapura adalah Hermanto, mengatakan, pihaknya sudah pasti ikut terlibat aktif di dalam memastikan keberhasilan program makan bergizi gratis itu.
  Selang beberapa saat kemudian, keduanya memutuskan untuk melakukan Sidak di pasar Youtefa dan otonom bersama OPD. Meski panas terik matahari, Ondoafi Besar Muaratami itu tiba di pasar otonom bersama Wakilnya Rustan Saru, disusul sejumlah pimpinan OPD.
 Para pedagang yang antusias menyambut kedatangan pemimpin baru Kota Jayapura itu menyampaikan untuk menyelesaikan persoalan yang ada salah satunya adalah jam buka tutup pasar.
Kondisi ini terang Ezri, umumnya berdampak pada peningkatan curah hujan. Seperti diketahui gangguan gelombang Rossby yang terpantau aktif di PNG akan masuk ke bagian wilayah Papua pada awal Maret yang dapat meningkatkan intensitas hujan. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar Samudera Pasifik bagian utara turut mendukung pembentukan awan hujan.
Ya, hanya saja cerita itu terjadi pada 35 tahun lalu. Disaat Kota Jayapura belum memiliki banyak pilihan pusat perbelanjaan seperti sekarang. Mau mencari pakaian, kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan sekolah semua bermuara di Pasar Ampera. Namun seiring waktu dan pesatnya pembangunan, pasar konvensional yang berada tak jauh dari Kali Anafre ini mulai ditinggal pembeli.
Pemerintah Provinsi Papua akan melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok jelang Ramadan dan Idul Fitri. Untuk saat ini, Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong menyampaikan situasinya masih kondusif khususnya ketersediaan bahan pangan masih dalam rens aman.
  Yuliana (45) salah seorang pedagang buah rambutan di pinggir jalan itu mengaku bahwa sampah tersebut bersumber dari para pedagang yang jualan di sepanjang jalan itu. "Itu bekasan dari jualan para pedagang di sini kemungkinan, tetapi biasanya ada petugas yang tiap pagi bersih-bersih disini," jelas Yuliana kepada Cenderawasih Pos.