Triwarno mengatakan, memang kondisi jalan masuk Pasar Lama Sentani harus diperbaiki dan ditata supaya lebih rapi dan tertib lagi, karena kondisi saat ini semrawut akibat ada pedagang yang berjualan di atas trotoar atau drainase , membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga mengakibatkan drainase tersumbat dan air mengalir ke jalan.
La Ode (42) pedagang di pasar Otonom mengungkapkan keluhannya terhadap kondisi pasar saat ini. Ia menyampaikan bahwa banyak Orang yang menjual dagangannya di trotoar atau di pinggir jalan sekitar Pasar, jadi pembeli tidak sampai masuk.
Akibatnya para pedagang memilih membangun lapak menggunakan dana pribadi. Walaupun tidak semua, tapi pantauan Cendrawasih pos, sebagian telah membangun kembali lapaknya. Bahkan ada yang membangun lapaknya secara darurat menggunakan terpal.
Ini kemudian menyebabkan Pasar Youtefa yang menjadi pasar Sentral terbesar di Kota Jayapura yang barus aja merayakan HUT ke 114 tahun ini, terkesan tidak terurus dan kumuh. Wargapun mengeluhkan kondisi itu dan meminta Pemerintah Kota Jayapura segera memperbaiki akses jalan masuk dan jalan penghubung di dalam area pasar.
Sejumlah sopir mengungkapkan, masih banyaknya terminal-terminal bayangan yang beroperasi di luar Terminal Pasar Sentral Timika mengakibatkan fungsi dari terminal itu sendiri tidak maksimal hingga sepi penumpang.
Untuk harga komoditi pertanian seperti cabai rawit Rp 50 ribu - Rp 60 ribu/kg, cabai besar dan cabai keriting Rp 60 ribu - Rp 70 ribu/kg, sementara untuk bawang merah dan bawang putih Rp 50 ribu dan Rp 45 ribu/kg.
Maces menyampaikan harga Bapok jelang Ramadhan di Kota Jayapura masih bisa dikatakan normal. Khusus untuk harga beras, Maces mengakui saat ini harga beras naik di kisaran Rp 18 ribu per kilo gram.
Triwarno mengaku telah melihat kondisi pedagang di jalan Pasar Lama Sentani kini yang kian semrawut dan sering terjadi kemacetan. Pasalnya, pedagang menambah lapak jualan di atas trotoar, sehingga pejalan kaki susah lewat trotoar.
Saat ditemui di Lasar Sentral Timika, seorang pedagang pasar bernama Mama Ece mengungkapkan, harga cabe rawit kini bertengger di angka Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram. Kondisi ini kata Mama Eve sudah berlangsung dalam sepekan terakhir.
“Dari laporan para distributor, dipastikan stok bahan pokok di Papua aman. Meski tidak menutup kemungkinan akibat tingginya permintaan barang berpotensi menyebabkan kenaikan harga dari produsen maupun pemasok,” ucap Susi kepada wartawan.