"Nanti kami akan pasangkan pengeras suara, melalui pengeras suara itulah kami menghimbau kepada pegunjung wisata untuk menjaga lingkungan pantai," ujarnya.
Ia juga menduga aktifitas penimbunan ini melibatkan oknum aparat keamanan sebab sangat jarang upaya penimbunan di lokasi kawasan konservasi tidak melibatkan petugas keamanan.
Pasalnya meski dipasang dilokasi pinggir hutan bakau ternyata masih saja ada pihak yang dengan leluasa melakukan penimbunan dan menghilangkan kawasan hutan bakau tersebut. Ini terlihat dari aktifitas yang sudah berjalan selama beberapa bulan terakhir hingga pada Senin (10/7) kemarin.
"Keduanya berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan tidak jauh dari TKP awal, dimana saat ditemukan oleh tim keduanya sudah dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Kordiali. Lebih lanjut kata Kordiali, usai ditemukan kedua korban langsung dibawa ke rumah duka di Genyem Kabupaten Jayapura.
Korban ditemukan tak jauh dari lokasi atau hanya sekitar 10 meter dari lokasi kejadian. Saat ini tim SAR gabungan masih berupaya mencari satu korban lainnya bernama Titus Nassa. Ph. Kasi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Jayapura, Agung Karamang mengatakan korban berhasil ditemukan oleh Tim dari SAR gabungan saat melintas lakukan pencarian .
  Pejabat Sekda kota Jayapura, Robby Kepas Awi menjelaskan, rapat itu membahas langkah-langkah atau upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah kota Jayapura terkait dengan masalah abrasi di pantai Ciberi, Kampung Enggros Kota Jayapura.
Tempat wisata di wilayah hukum Polresta Jayapura menjadi atensi bagi Polairud Polresta Jayapura kota untuk melakukan Patroli. Hal ini mengingat seringnya lakalaut di lokasi tersebut.