Dikatakan, nama itu diinisiasi atas dasar pemanfaatan pangan lokal yang dihasilkan mahasiswa untuk menghasilkan produk produk makanan olahan mereka. Dimana bahan baku tersebut semuanya didapatkan dari pengusaha lokal asli Papua.
‘’Pemerintah pusat sungguhh-sungguh ingin mensukseskan program yang sudah dicanangkan oleh bapak Presiden. Kementrian Ppertanian sungguh uar biasa dan dimana-mana cetak sawah baru dan optimalisasi lahan di Merauke menjadi judul yang selalu kami bicaraka di senayan,’’ kata Politisi Partai Nasdem
Kapolres Biak Numfor menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mensukseskan program tersebut, mulai dari pemberian lahan hingga pelaksanaan panen. Ia berharap, kegiatan ini mampu memotivasi masyarakat untuk terus giat dalam menjalankan program ketahanan pangan, dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan yang belum aktif.
‘’Setiap tahun masyarakat Distrik Waan mengalami kekurangan pangan akibat umbi-umbian yang menjadi bahan pokok masyarakat rusak atau busuk akibat banjir Rob yang terjadi antara bulan Desember sampai Maret,’’ kata Biktor Mawen
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan itu secara ekonomi masyarakat memiliki pendapatan tetap. Dari situ pula mereka tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga tentunya yang bergizi.
Kapolres Biak Numfor, AKBP Ari Trestiawan, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim menyatakan bahwa berdasarkan hasil pengecekan, harga bahan pokok masih dalam kondisi stabil dan stok mencukupi.
Menurut Ramses, guna menjaga stabilitas komoditas pihaknya juga akan melakukan operasi pasar serta menggelar pasar murah. "Operasi pasar dan Gerakan Pasar Murah bakal kami lakukan karena ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga stabilitas harga khususnya pada hari besar keagamaan seperti ini," ujarnya.
“Kalau bisa yang paling diperbanyak adalah telur karena merupakan kebutuhan pokok yang paling utama toh, bisa meningkatkan gizi anak-anak, sekalipun ada pendukung-pendukung macam beras harus ada,” ujar Jacob.
Seperti diketahui, Kios Pangan Keliling merupakan program dari Dinas Ketahanan Pangan untuk memberdayakan para petani lokal binaan guna memasarkan hasil taninya kepada masyarakat dengan anggaran yang dikelola. Namun, akibat refocusing ini, anggaran yang tadinya dialokasikan untuk pelaksanaan program Kios Pangan Keliling harus dipangkas.
“Tidak dipungkiri bahwa ada hambatan dalam menjalankan program ini, saat kita membuka lahan tidak asal membukanya begitu saja. Namun ada masalah hak ulayat dan sebagainya, dengan kondisi ini sulit untuk mengintensifkan pertanian yang sudah ada,” terang Gubernur Ramses.