Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, Msi menyatakan adanya wacana vaksin berbayar, sampai saat ini Pemkab Jayawijaya sendiri belum ada instruksi dari kementerian kesehatan tentang pemberlakuan aturan itu, sehingga warga harus manfaatkan moment ini.
-Polres Jayawijayawijaya memastikan tak ada unsur pemaksaan kepada warga untuk ikut melakukan vaksinasi yang selama ini dilakukan Polres Jayawijaya, semua dilakukan sudah sesuai Protap dari Dinas Kesehatan dan ada kesadaran dari warga juga yang datang untuk dilakukan vaksinasi.
Ini dilakukan di Puskesmas Sarmi Kota Kabupaten Sarmi dimana tim vaksinator gabungan melaksanakan vaksin perdana kepada anak usia 6-11 tahun demi percepatan Vaksinasi Covid -19 di Kabupaten Sarmi.
Kapolres Kepulauan Yapen, AKBP Ferdyan Indra Fahmi menyampaikan bahwa salah jika mengatakan vaksin tidak aman dan dilarang agama. Pasalnya hingga kini proses vaksinasi sudah dilakukan semua pihak dan berbagai lapisan masyarakat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Aaron Rumainum, M.Kes., menjelaskan, cakupan vaksinasi di Papua terus ditingkatkan baik lansia, masyarakat umum hingga anak-anak yang saat ini sedang ditingkatkan.
Diungkapkan, presentase capaian vaksinasi Covid-19 di Jayawijaya baru mencapai 25,3 persen untuk vaksinasi pertama per 31 Desember kemarin. “Vaksinasi kita per 31 Desember 2021 baru tercapai 25,3 persen, itu yang vaksin pertama sehingga kita akan terus tingkatkan vaksinasi bagi masyarakat,” tulisnya, Jumat (7/1).
“Cakupan vaksinasi untuk Sinovac di papua dari dosis 1.870.850, sebanyak 1.148. 820 sudah disuntikan, atau sebesar 61,4% total cakupan vaksinasi yang menggunakan Sinovac di Papua dan di Papua vaksin terus kita kebut dan ditambah saat ini sudah bisa anak-anak di Vaksin,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (7/1) kemarin.
Kepala Balai Litbangkes Provinsi Papua, dr. Antonius Oktavian, M.Kes mengatakan sampai dengan saat ini berdasarkan dengan saample yang pihaknya kirim ke kantor pusat, belum ditemukan positif Covid-19 Omicron.
“Masih ada daerah yang cakupan vaksinasi rendah. Satgas Covid harus segera berkoordinasi dengan Dinkes untuk percepatan vaksinasi. Ini menjadi warning bagi kita agar jangan sampai omicron masuk dan memberikan dampak bagi masyarakat,” ucap Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, Silwanus Sumule saat dihubungi di Jayapura yang dikutip dari halaman webside www.papua.go.id milik Pemrov Papua.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua menjelaskan cakupan vaksinasi di Papua terus ditingkatkan baik lansia, masyarakat umum hingga anak-anak yang belakangan sudah diperbolehkan.