Walaupun demikian, jika ada pasien yang sakit terpaksa harus dilakukan rawat inap tetap dicek kesehatannya dengan diperiksa dulu melalui rzpid antifen atau PCR apakah terpapar Covid-19 atau tidak, sehingga sebelum dilakukan rawat inap petugas di IGD langsung memberitahukan terlebih dahulu prosedur sebelum pasien dilakukan rawat inap kepada keluarga atau pasien sendiri.
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengatakan perkembangan Covid-19 sudah turun. "Sekarang ini sudah melandai. Datanya di beberapa rumah sakit sudah nol, tidak ada yang rawat inap," ujarnya.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Muh Safei AB, SE menyatakan, untuk Papua sendiri diberikan target dari PBNU Pusat hanya 1.500 orang yang divaksin, namun capaiannya melebihi target yang diberikan hingga mencapai 2.500, artinya ada kelebihan 1000 orang dari target yang diberikan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes., yang dikonfirmasi Cenderawasih Pos menyampaikan bahwa belum ada temuan kasus penyakit Hepatitis misterius atau Hepatitis akut.
"Rumah Sakit Bhayangkara sudah tidak merawat pasien Covid dan terakhir masih merawat pasien Covid pada bulan April atau 1 bulan lalu di tanggal 4 tanggal 5 setelah itu tida ada lagi dan memang pasien yang di rawat saat itu usianya masih muda rata-rata usia 40-50 tahun tanpa ada komorbid bukan OTG dengan positif PCR,"Ucapnya.
Terkait dengan cakupan vaksinasi di Papua, Dinkes Papua akui cakupan vaksinasi terus meningkat, baik tahap 1, 2 dan 3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menjelaskan vaksin dosis tahap 1 sebanyak 32 persen, dosis kedua 24 persen, dan dosis 3,61 persen.
Dikatakan, sejak Posko Lebaran tersebut aktif, pihaknya setiap hari melakukan vaksinasi bagi warga Merauke. Tidak hanya memberikan vaksinasi dosis kedua dan ketiga, namun juga masih memberikan untuk dosis pertama. ‘’Tapi, paling banyak itu untuk booster ketiga,’’ jelasnya.
"Puluhan vaksinator tersebar di 19 fasilitas kesehatan milik Dinkes dan mitra kerja TNI/Polri," ungkap Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Biak Ruslan Epid di Biak.
Diapun mengatakan sampai saat ini baik pemerintah pusat maupun daerah terus berupaya untuk menekan tingkat kasus Covid-19 hal ini bertujuan agar kiranya pada tahun ajaran baru mendatang segala aktifitias sekolah bisa diberlakukan tatap muka secarah penuh.
“Hari ini ada 10 orang yang kami layani untuk vaksin, kalau sudah jumlahnya ratusan orang kita tidak berani layani lagi,” kata dr Aaron kepada Cenderawasih Pos, Kamis (28/4).