Israel melanggar pasal 52 hukum internasional yang melarang serangan terhadap masyarakat sipil di Gaza. Serangan ini juga melanggar Konvensi Jenewa II dan Protokol Tambahan Pertama yang mengatur perlindungan terhadap personel medis, layanan medis sipil, dan rumah sakit.
Dalam pernyataan Gedung Putih yang dirilis melalui situs webnya, dana tersebut akan digunakan untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang terpaksa mengungsi atau menjadi korban konflik, termasuk penyediaan air bersih, makanan, fasilitas sanitasi, layanan kesehatan, dan kebutuhan penting lainnya.
Sementara Save the Children mengungkapkan, "Lebih dari 1.000 anak dilaporkan tewas dalam 11 hari serangan udara di Gaza atau satu anak tewas setiap 15 menit. Sepertiga dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak."
Dikutip dari media sosial X, mantan pemain Real Madrid itu menulis, "Doa kami semua untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak menyisakan perempuan atau anak-anak."
"Pemerintah kita tidak hanya menoleransi kejahatan perang, tetapi juga membantu dan bersekongkol dengan kejahatan perang," isi surat tersebut, yang juga ditandatangani oleh bintang "Game of Thrones" Charles Dance dan aktris Miriam Margolyes, yang merupakan pemeran Profesor Sprout dalam "Harry Potter."
Ledakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel tersebut menewaskan sekitar 500-800 orang Palestina, termasuk para pengungsi. World Health Organization (WHO) mengeluarkan pernyataan resmi melalui websitenya terkait serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli Arab di Gaza.
”Saya khawatir atas tewasnya ratusan warga sipil Palestina dalam serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza, saya mengutuk keras,” kata Guterres di platform X seperti dilansir dari Antara.
Sedikitnya satu juta orang di Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam waktu sepekan. Hal ini diungkapkan UNRWA (Badan Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat) pada Minggu (15/10) malam.
Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan, proses evakuasi dilakukan sejak 13 Oktober 2023 melalui jalur darat. Yakni, dari Safe House di Yerusalem melalui Jordan River Border menuju Amman.
Presiden Rusia, Vladimir Putin turut prihatin atas wilayah Gaza, Palestina yang diserang oleh sekelompok militan Israel hingga terjadi blokade total akses tersebut. Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia mendukung pendirian negara Palestina agar merdeka dalam pelaksanaan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.