Berdasarkan data yang dihim pun Cenderawasih Pos te rungkap, sebelum terjadi penembakan saksi berinisial ST melihat ada dua orang yang mencurigakan, seorang di antaranya mengeluarkan senjata dari balik baju dan menembak melalui celah papan di kios dan mengenai korban.
Pencuri, kata Joseph masuk ke dalam aula Kelurahan Mandala dengan cara mencungkil jendela. Karena menurutnya, seluruh jendela Aula Kelurahan Mandala telah ditutup mati dalam arti dipaku. Apalagi jendela tidak dipasangi teralis besi. Setelah berhasil masuk, pelaku kemudian membuka pintu samping dengan cara paksa.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan Aiptu Hidayat, menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bhayangkara setelah kritis karena mengalami luka bacok di bagian kepalanya. “Rencana jenazah Aiptu Hidayat akan disemayamkan ke Kampung Halamannya yakni di Kabupaten Magetan, Jawa Timur,” ucap Kabid Humas dalam press rilisnya.
Brigpol Tri Yudha setelah sebelumnya dilaporkan kritis karena mengalami luka bacok di bagian kepala depan hingga hidung yang membuat korban langsung dilarikan ke RSUD Tiom dan berakhir RSUD Wamena. Sementara itu Korban Aiptu Hidayat telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk dilakukan perawatan intensif.
Tak hanya itu, ada juga seorang warga sipil yang ikut jadi korban. Ia tertembak. Kejadian ini terjadi di Jalan Nogi-Wamena, Kampung Yakobak, Distrik Nogi, Kabupaten Lanny Jaya Rabu (11/12) sekira pukul 12.35 WIT dimana berdasarkan informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos, terdapat dua anggota Polres Lanny Jaya yang tertembak.
Direktur Samapta Polda Papua, Kombes Pol. Sondang R.D. Siagian, mengatakan saat ini korban sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura, setelah mengalami luka akibat insiden tersebut. Dalam kunjungannya Kombes Sondang, menyampaikan dukungan moril kepada Bripda Choisu dan keluarganya. Ia menegaskan bahwa Polda Papua akan memberikan perhatian penuh terhadap pemulihan korban.
Aske Mabel sendiri merupakan anggota Polri dari Polres Yalimo yang melarikan diri dan bergabung dengan kelompok berseberangan. Dari beberapa senjata yang dikuasai ia kemudian membentuk tim kecil yang mulai menunjukkan eksistensinya. Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra saat dihubungi Cenderawasih Pos menduga pelaku penembakan sopir truk hingga tewas itu merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Wilayah Yalimo Aske Mabel.
AKBP Heru mengatakan berdasarkan keterangan saksi kejadian itu terjadi sekira pukul 21.00 WIT. Saat korban bersama teman-temannya usai nongkrong disalah satu kedai dan hendak mau pulang kerumahnya tiba-tiba empat OTK membawa senjata tajam dengan kendaraan bermotor lalu mengejar korban dan temannya.
Dijelaskan bahwa kejadian tewasnya dua tukang ojek ini terjadi Kamis (21/11) sekira pukul 16.30 WIT di Kampung Weni, Distrik Mage'abume, Kabupaten Puncak. Terungkap setelah ada warga mendatangi Polsek Sinak dan melapor jika dirinya mendapati informasi dari tetangganya yang berteriak setelah mengetahui ada dua sosok tukang ojek yang diduga dari Mulia tergeletak tak bernyawa.
Ancaman dari kelompok KKB masih terus terjadi. Terbaru pada Sabtu (2/11) dua orang warga sipil diserang KKB, satu diantaranya meningal dunia dan satunya lagi berhasil menyelamatkan diri. Menangapi hal tersebut Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Brigjen Pol. Faizal Rahmadani yang juga menjabat sebagai Kepala Operasi Damai Cartenz (ODC) mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) tersebut.