“TPNPB Kodap VIII Intan Jaya siap bertanggung jawab atas penyerangan terhadap aparat militer (TNI) yang sedang melakukan tugas pengamanan negara di Pos Militer yang berada di Kampung Titigi, Kabupaten Intan Jaya,” kata Sebby, Rabu malam.
Panglima Kogabwilhan III Letjen TNI Richard T. H. Tampubolon menyampaikan bahwa tindakan tegas yang dilakukan oleh prajurit TNI merupakan salah satu upaya untuk melindungi masyarakat dari gangguan OPM.
Terkait hal tersebut, dia menyebut Komisi I DPR mengapresiasi pembangunan yang telah dilakukan Pemerintah di Papua secara cepat, pesat, dan signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Sejumlah kendaraan milik aparat TNI-Polri dibakar dan terjadi penganiayaan terhadap warga lainnya. Tak hanya itu, Dansatgas Yonif 753/AVT, Letkol Inf Noval Darmawan yang ikut hadir juga menjadi korban. Ia terkena lemparan batu dan mengalami luka robek hingga harus dirawat.
Direktur Eksekutif Papuan Observatory for Human Rights (POHR), Thomas Ch. Syufi, mengatakan aksi pembakaran gedung sekolah di Pegunungan Bintang oleh TPN/OPM jdi bentuk kegagalan Presiden Joko Widodo membangun Papua. Pasalnya jika dilihat dari jumlah Jokowi ke Papua, 10 tahun masa jabatannya lebih belasan kali datang di tanah Papua.
Pasalnya dari aksi yang dilakukan dengan membakar bangunan sekolah dianggap berpotensi merusak masa depan generasi Papua. Tak hanya itu dari data ODC tercatat ada 12 aksi pembakaran bangunan sekolah terhitung sejak tahun 2023 hingga tahun 2024.
“Harus mengerti bagaimana budaya atau kebiasaan hidup kita di Papua, yang datang bertugas di tanah ini harus memahami itu. Sehingga tidak ada lagi cerita terjadi salah prosedur atau salah praduga bahwa ini OPM lalu ditahan, sebab itu yang memmicu keribuatn di Papua,” sambungnya.
Undius sendiri merupakan satu pimpinan KKB yang dikenal sadis. Ia memiliki beberapa pasukan dan yang terakhir ditangkap adalah Basoka Lawiya. Basoka merupakan KKB Kodap VIII Intan Jaya dan ia ditangkap di Kampung Topo, Distrik Uwapa, Kabupeten Nabire, Papua Tengah pada Minggu (7/7) sekira pukul 17.55 WIT.
Berdasar data dan informasi yang diterima dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) 751/VJS, operasi perebutan Bandara Agandugume dikomando secara langsung oleh Dankolakops Korem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia.