Komitmen ini harus dijalankan sehingga beberapa waktu ke depan, nantinya anak - anak Papua sendiri yang mengatur keamanan dan menata masyarakatnya. Hal itu disampaikan Panitia Khusus (Pansus) Afirmasi Majelis Rakyat Papua (MRP) saat bertemu Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito di Markas Besar Kodam XVII/Cenderawasih, Kota Jayapura, Senin (16/12) kemarin.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Papua Selatan Drs. Alberth Alexander Rapami menjelaskan, Â mengatakan seleksi kemampuan dasar ini dilaksanakan dari 28 Oktober-13 November 2024 yang diikuti 11.036 pelamar yang terdiri dari orang asli Papua (OAP) 6.716 orang dan non OAP sebanyak 4.320 orang.
Kepala Dinas Perikanan, Antonius Welerubun menjelaskan, adapun program budidaya air tawar ini dikhususkan bagi OAP yang berada di wilayah kota. Sementara masyarakat wilayah pesisir akan didorong dari sisi penangkapan ikan di laut.
Feradika menjelaskan bahwa dari total 3.672 peserta SKD, sebanyak 1.271 pelamar berhasil lolos ke tahap SKB. Sementara itu, 2.401 pelamar dinyatakan tidak lolos. Dari jumlah tersebut, 141 peserta Non Orang Asli Papua (Non-OAP) lulus berdasarkan passing grade, sedangkan 1.130 Orang Asli Papua (OAP) dinyatakan lulus melalui sistem perengkingan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mimika Paulus Yanengga menyebut, latihan berwirausaha bagi ratusan OAP di Mimika merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Mimika untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan OAP dalam berwirausaha.
Menurutnya, dana Otsus yang dikucurkan pemerintah pusat ke daerah harus dibelanjakan untuk kepentingan OAP. Baik di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, infrastrutkur dan lainnya. Ia mengharapkan, pemerintah daerah jangan terlalu banyak bikin rencana, rapat atau belanja birokrasi. Hal tersebut, kata dia, tidak menjawab sema sekali apa yang diteriakan masyarakat, khususnya OAP.
Dikatakan, setiap keluarga penerima manfaat yang merupakan OAP di Kabupaten Supiori, terkecuali ASN, TNI/Polri dan BUMN, mendapatkan hingga 100 kilogram beras per tahun. Mekanisme distribusi dilakukan bekerja sama dengan Perum Bulog, dengan pendataan berbasis daftar kepala keluarga dari masing-masing kampung. Beras ini.
  Dia menjelaskan dana otonomi khusus itu digunakan kepada pembiayaan bantuan pembelanjaan sarana dan prasarana perikanan, kemudian program peningkatan sumber daya manusia masyarakat asli Papua, melalui program pelatihan. Kemudian penguatan kelembagaan melalui, pendampingan pada kelompok-kelompok yang sudah dibentuk.
Fera Dika juga menyebutkan bahwa dari total 3.629 pelamar yang lulus seleksi administrasi, sebanyak 3.524 orang hadir dan mengikuti SKD. Sementara itu, 105 orang yang tidak hadir secara otomatis dianggap mengundurkan diri.
 "Untuk pelayanan sistim penyediaan air bersih, Sumber air dari Kali Kwarja dengan debit kurang lebih 1 liter/detik dengan sistem gravitasi, sehingga tidak membutuhkan BBM atau listrik, karena air ditangkap di intake kemudian di tampung di reservoar lalu dilanjutkan ke saluran pipa air menuju rumah warga,"ucapnya.