Kasatlantas itu mengatakan Pihak Polresta Jayapura kota akan terus menerapkan program menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kota Jayapura. Program itu diharapkan untuk bisa menekan angka kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di wilayah hukum Polresta Jayapura kota, dengan melalui sosialisasi saat pembuatan SIM dan pembuatan spanduk-spanduk berisi tentang imbauan.
Dijelaskan, adanya rencana aksi demo yang dilakukan oleh KNPB, pihaknya sudah lakukan langkah antisipatif dengan menurunkan personel di semua jajaran Polres guna mendengar informasi lebih awal termasuk apakah nanti ada kegiatan aksi demo di Kabupaten Jayapura, tempatnya mana saja, jumlah kekuatannya ada berapa dan dipimpin atau kordinator siapa.
Kasat Lantas Polresta Jayapura Kota Kompol Dian Novita Pietersz, S.I.K menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan budaya berlalu lintas yang aman dan tertib.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Justin Sitorus mengatakan pihaknya telah melakukan operasi sampai hari Jumat dan telah menjaring sebanyak 26 mobil yang sementara parkir di bahu jalan.
Kasat Lantas Polresta Jayapura Kota Kompol Dian Novita Pietersz, melalui Iptu Slamet Sabariyanto menjelaskan yang diincar adalah pelanggaran kasat mata baik pengendara roda dua mapun roda empat. Yang mengendarai mobil tidak menggunakan safety belt serta mengendarai kendaraan menggunakan ponsel.
Kanit Durjawali Satlantas Polresta Jayapura Iptu. Slamet Sabarianto menyampaikan bahwa operasi patuh Cartenz 2024 kali ini hanya memberikan edukasi berupa imbauan terkait tertib berlalu lintas terutama yang menggunakan roda dua.
Kapolres Waropen AKBP Iip Syarif Hidayat melalui Kasat Lantas Polres Waropen Iptu Novita Fonataba dan dilanjutkan oleh Kaur Bin Opsnal Sat Lantas Aipda Deddy Ronsumbre menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi para pelajar.
Kegiatan MPLS ini, tidak hanya berkenalan dengan beragam fasilitas sekolah yang ada, diajarkan mengenai kegiatan rutin sekolah, norma yang berlaku, budaya yang ada, serta tata tertib yang berlaku. Di sisi lain kegiatan MPLS ini kegiatan mengenalkan peserta didik kepada guru, kakak kelas, atau pun tenaga kependidikan lainnya.
Ada tujuh prioritas target dalam operasi tersebut seperti, pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi yang masih dibawah umur, pengemudi kendaraan bermotor yang berboncengan lebih dari satu, pengemudi yang tidak menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan sabuk pengaman untuk mobil, pengemudi yang dalam pengaruh alkohol, dan pengendara atau pengemudi yang melawan arus.
Walaupun pekerjaan perbaikan saluran air belum selesai total, karena masih belum dilakukan pengaspalan, hanya penggalian saluran air, pemasangan blok cor drainase kotak dan peninggian jalan, sehingga jika lewat jalan tersebut tetap harus hati-hati karena masih belum diaspal dan banyak debu.