Mewakili pejabat Walikota Jayapura, Asisten I Setda Kota Jayapura, Evert Meraudje, mengapresiasi atas perhatian Pemerintah Provinsi Papua bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jayapura yang memberikan perhatian terhadap pertumbuhan para pelaku usaha pemula yang merupakan anak-anak muda orang asli Papua di Kota Jayapura.
Dia menjelaskan Posko pengawasan THR ini dibangun untuk memastikan setiap tenaga kerja mendapatkan hak-hak mereka dari perusahaannya terutama terkait dengan pembayaran tunjangan hari raya tersebut.
Kori Firman, penjual telur di Pasar Youtefa Abepura mengatakan, dari berbagai macam telur yang dia jual, telur lokal lebih diminati pembeli. Adapun peminat telur luar, khususnya telur dari Surabaya, hanya pengusaha warung ataupun restauran.
 "Ada kampung yang kelola Rp 5 miliar dan yang paling tinggi itu kampung Koya Koso karena wilayahnya besar, sekitar Rp 12 miliar," kata Asisten 1 Bidang Pemerintahan umum Pemkot Jayapura, Evert Meraudje, Rabu (15/11).
  "Sentuhan pembangunan selama 20 tahun otonomi khusus yang lalu, kelemahannya keberpihakan dan pemberdayaan orang Papua, dalam berbagai bidang. Salah satu kelemahan selama 20 tahun yang lalu karena tidak memiliki database tentang orang asli Papua yang sesungguhnya," kata Frans Pekey, Rabu (15/11).
  "Untuk strategi Pendapatan asli daerah kedepannya itu sudah dimulai secara bertahap dengan menggunakan aplikasi atau sistem pembayaran non tunai," kata Robby Kepas Awi, saat menjawab pertanyaan Cendrawasih Pos, di kantor Pemkot Jayapura, Rabu 15/11 kemarin.
 Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kota Jayapura, Mathius Pawara menjelaskan, kedatangan puluhan warga PNG ke Kota Jayapura sebenarnya lebih kepada mengikuti program pelatihan peningkatan keterampilan yang dijaga oleh pemerintah PNG.
  "Pelayanan di Rumah Sakit Jiwa bagi para ODGJ ini memang mengalami sedikit kendala. Karena sedikitnya ruang pelayanan yang disediakan bagi para ODGJ di Kota Jayapura ini. Sehingga harus menunggu slotnya terbuka atau tersedia, baru layanan penanganan ODGJ langsung kita eksekusi," kata Djong Makanuay, Senin (13/11)..
  Bahkan dalam spanduk yang bertuliskan tuntutan Suku Fingkreuw terhitung sejak tahun 1964-2024 belum adanya penyelesaian ganti rugi kepada pihak adat. Atas persoalan tersebut Suku Fingkreuw menuntut dengan beberapa point tututan yang dituliskan pada spanduk yang dipasangkan di pintu masuk Kantor BBPPKS Jayapura.
Konser yang digelar di Lapangan Karang Entrop, Distrik Jayapura Selatan, itu berlangsung dengan dihadiri sekiranya ribuan penonton. Kondisi Lapangan Karang yang becek akibat diguyur hujan sesaat sebelum konser dimulai tak menyurutkan niat dari para penikmat dan pencinta musik Ariel dkk.