Sekretaris Umum KONI Provinsi Papua Selatan Antonio Liberto Ohoitimur ditemui Ceposonline.com, mengungkapkan bahwa dari 18 cabang olahraga yang diikuti KONI Papua Selatan di PON XXI Aceh-Sumut, 13 Cabor diantaranya sedang melakukan TC Terpusat di Jawa dan Bali. Sementara 5 Cabor lainnya yakni Catur, karate, atletik, biliar dan tinju masih melakukan TC terpusat di Kabupaten Merauke.
Wakil Ketua Umum KONI Provinsi Papua Selatan Soleman Jambormias ditemui media ini mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran ke Pemerintah melalui Gubernur dan Sekda Papua Selatan.
Hingga kini menurutnya jika menghitung waktu persiapan maka tersisa hanya kurang lebih 3 bulan. Dengan waktu yang kian sempit kontingen Papua masih meraba – raba berapa anggaran yang diberikan pemerintah.
Padahal KONI Papua sudah "berteriak" agar Pemprov Papua segera mencairkan dana untuk persiapan sejumlah cabor yang berlaga di PON XXI. Sementara Pemprov Papua pun belum menanggapi permintaan KONI Papua.
“Rapat KONI hari ini dengan Bidang Pembinaan Prestasi dan beberapa bidang lain, itu tindaklanjut dengan surat KONI Pusat terkait long list data atlet yang segera kita harus merampungkan,” ungkap Sekretaris Umum KONI Papua, George Weyasu.
Antonio menjelaskan bahwa audiens atau paparan ini perlu dilakukan karena dari 18 Cabor yang akan mengikuti PON XXI Aceh Sumut, anggaran yang diajukan kurang lebih Rp 23,3 miliar.
Wakil Ketua Umum KONI Provinsi Papua Selatan Soleman Jambormias mengingatkan seluruh pengurus KONI Provinsi Papua Selatan maupun Pengurus Provinsi Cabang Olahraga untuk mengurus atlet.
Ketua Harian KONI Provinsi Papua Selatan Soleman Jambormias, yang memimpin langsung pertemuan tersebut mengungkapkan bahwa carateker yang diturunkan tersebut untuk mempersiapkan administrasi terkait dengan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkan) yang telah dilakukan oleh KONI Kabupaten Merauke 20 Maret 2024.
Jika sesuai jadwal, mereka sudah harus bertolak sejak Maret bulan kemarin. Dan sekali lagi persoalan anggaran yang menjadi sandungan. Ketua KONI Papua, Kenius Kogoya mencoba mendorong ini dengan melakukan pertemuan bersama Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw.
‘’Karena itu banyak sekali personel yang diberangkatkan dalam 1 cabang. Yang terpenting yang berangkat itu atletnya, kemudian pelatihnya, official yang berkaitan dengan administrasinya. Jadi sebenarnya, untuk 1 cabang tidak terlalu banyak personel yang harus berangkat. Tapi yang berangkat yang berkaitan dengan pertandingan saja,’’ jelasnya.