Jan Jap Ormuseray selaku Ketua Umum Softball Papua, mengaku sangat mengapresiasi prestasi-prestasi yang berhasil diraih oleh tim softball Papua selama ini. Puncaknya pada PON XX tahun 2021 lalu di Papua, berhasil meraih medali emas. Terkini di PON Aceh dan Sumut tim softball putri Papua, berhasil masuk putaran final dan meraih medali perak.
Minimnya perhatian itu kemudian berdampak pada prestasi dan raihan medali pada PON XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumut. Meski demikian dia pun memberikan apresiasi yang tinggi pada beberapa cabang olahraga yang berhasil memberikan prestasi yang membanggakan bagi Papua di level nasional pada PON 2024 ini. Diantaranya Perbasasi Papua dan juga atletik yang selalu menjadi langganan mempersembahkan medali untuk Papua.
Sekretaris umum KONI Papua Pegununungan Timotius Matuan menyatakan atas nama pemerintah provinsi papua, dalam hal ini mewakili ketua umum KONI, Ketua Harian KONI, terkait PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024, untuk Papua Pegunungan sudah persiapkan atlet sejak tahun 2023 sampai 2024 jumlah cabor yang sudah siapkan itu sekitar 15 cabor yang terdiri dari 10 perorangan, 4 Beregu ada satu cabor yang eksebisi
Wakil Ketua Umum KONI Papua Selatan Soleman Jambormias, mengungkapkan, 103 orang yang diberangkatkan tersebut terdiri dari 30 atlet dari 18 cabor dan 73 pelatih dan official.
"Tadinya pelatih dan official lebih dari 200 orang, tapi karena anggaran yang sangat terbatas, sehingga kita pangkas disesuaikan anggaran yang ada. Yang kita utamakan adalah pelatih," kata Soleman Jambormias.
Meski dengan persiapan serba terbatas, Ramses berharap para atlet tetap tampil maksimal untuk mendulang medali. Dengan persiapan yang sempat terganggu, Papua tetap berani menartegkan bisa meraih emas.
Kata Loupatty, pihaknya juga melaporkan jumlah atlet yang akan diboyong pada iven olahraga nasional empat tahunan itu. Dimana Papua akan memboyong 333 atlet pada seluruh cabang olahraga yang lolos PON.
“Papua ikut PON! Kepastian ini setelah Pemerintah Provinsi Papua memastikan anggaran untuk kontingen PON telah tersedia dan juga KONI segera akan berkoordinasi untuk jadwal pelepasan kontingen PON Papua ke Aceh dan Sumut,” ungkap Kenius.
Padahal KONI atau kontingen Papua sudah harus menyetorkan kewajiban kontribusi 50:50 akomodasi, konsumsi dan transportasi lokal kepada Panitia Besar PON di Aceh dan Sumut. Jika ini tak segera disetor hingga 14 Agustus maka besar kemungkinan kontingen Papua akan terlunta - lunta mencari penginapan dan konsumsi sendiri.
Wakil Ketua I KONI Papua Tengah Cessar Avianto Tunya, menjelaskan Provinsi Papua Tengah dipastikan hanya akan mengikuti 14 Cabang Olahraga (Cabor) dari total 68 cabor di PON yang berlangsung di Aceh dan Sumut.
KONI Papua memastikan tak bisa memboyong seluruh atlet pada iven nasional empat tahunan itu. Mengingat keterbatasan anggaran. Dimana, KONI Papua hanya disokong anggaran Rp 35 miliar untuk mengikuti PON XXI.