Pembanguan nasional dapat berjalan sampai di pelosok NKRI dan Masyarakat terlindung dari segala ancaman sehingga bisa hidup aman dan damai merupakan impian masyarakat yang berada di wilayah Papua. Hal tersebut menjadi salah satu alasan dari Tim Gabungan Kolaborasi TNI, Polri, BIN, BSSN dan Stackeholder lainnya untuk terus melakukan tugasnya melindungi masyarakat Papua dan melaksanakan pencarian keberadaan pilot Susi Air yang dibawa dan disandera oleh gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.
Berbagai upaya sudah dilakukaan oleh aparat gabungan TNI-Polri, mulai dari penempataan pasukan hingga membentuk tim negosiasi yang dikoordinasi Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge.
Beredarnya informasi beberapa hari terakhir bahwa aparat TNI Polri telah melakukan kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Marthens mendapat tanggapan dari Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Donny Charles Go.
Seorang prajurit TNI bernama Pratu Hamdan tewas setelah tertembak oleh Kelompok bersenjata. Kelompok yang oleh TNI disebut sebagai Kelompok Separatis Teroris (KST) wilayah Nduga yang pimpinan Egianus Kogoya.
Pastor Jhon menyampaikan bahwa untuk merumuskan berbagai macam dasar kekerasan kekerasan yang terjadi hanyalah dengan cara berbicara sebagai sesama manusia. “Saya pikir ini ide lama yang belum dijalankan. Berbicaralah, dialoglah untuk mendengar dan mencaritahu apa yang sebenarnya menjadi masalah. Masalah yang puluhan tahun tak selesai,” kata Pastor Jhon di Entrop, Rabu (29/3).
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa saat ini anggotanya tengah mendekati Gome untuk mengecek informasi tersebut. Hanya Kapolda baru bisa memastikan bahwa yang dibakar adalah kantor distrik sedangkan rumah – rumah guru saat ini aparat sedang melakukan pengecekan.
Komnas HAM dan Pembela HAM turut disorot setiap kali peristiwa penembakan yang terjadi di tanah Papua. Pasalnya, mereka dianggap diam ketika korban penembakan adalah TNI-Polri. Namun bersuara ketika korban penembakan adalah sipil atau KKB.
"Diduga kuat yang melakukan pembakaran adalah kelompok Jelek Waker dan Numbuk Telenggen,"Ungkap Komandan Korem 173 Praja Vira Braja, Brigjen TNI Sri Widodo kepada Cenderawasih Pos, Rabu (29/3)
Selain ditetapkan sebagai tersangka, mereka juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang identitas dan fotonya akan disebar ke sejumlah kepolisian resort (polres). "Lima belas orang yang jadi tersangka dan masuk DPO adalah anggota KKB yang melakukan pembakaran terhadap pesawat jenis Pilatus milik Susi Air," katanya.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan olah TKP dilakukan untuk mengumpulkan dan mencari keterangan, petunjuk, barang bukti dan identitas para pelaku penembakan untuk kepentingan penyelidikan.