Dan kini TPNPB secara resmi pada hari ini Minggu (29/9) mengeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) atas nama Juha Christensen warga negara Finlandia yang ikut bersama Pemerintah Indonesia yang memainkan perannya sebagai negosiator pembebasan Philips Mark Marthens.
Mereka menganggap proses pembebasan ini penuh dengan konspirasi dan justru melemahkan kelompok perjuangan Papua Merdeka. Egianus Kogoya selaku pimpinan kelompok penyandera disebut-sebut sebagai biang kerok dari situasi saat ini. Egianus dianggap menerima suap dan iming - iming hingga akhirnya melepas Philip.
"Saya mewakili anggota dewan yang lain mengecam keras adanya penembakan ini. Bukan satu dua kali tetapi sudah terlalu sering di wilayah Papua khususnya Puncak Jaya," tegas Thomas kepada Cenderawasih Pos
Pasalnya sepekan sebelum dibebaskan Egianus sempat berkomunikasi untuk dibuatkan proposal pembebasan. Proposal ini tentu bukan hal sepele mengingat berkaitan dengan dua negara, Indonesia dan New Zealand sehingga harus digarap dengan seksama dengan mempertimbangkan standart surat pembebasan yang sifatnya internasional. TPNPB tentunya tak ingin menganggap proposal tersebut hanya sebagai lembaran kertas yang tak memiliki maksud dan tujuan.
Penghargaan tersebut diterima Kepala Operasi Damai Cartenz-2024, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani yang dianggap berhasil dalam operasi pembebasan sang pilot. Penghargaan tersebut diberikan secara resmi oleh Atase Kepolisian Selandia Baru di Hotel Fairmont Jakarta
Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua, Frits Ramandey mengatakan pembebasan pilot Philip diharapkan mengakhiri jatuhnya korban jiwa dan pertumpahan darah di tanah Papua. “Pembebasan ini diharapkan mengakhiri korban jiwa dan ketakutan masyarakat Nduga, sebab selama Philip disandera banyak korban berjatuhan.
Jubir TPNPB, Sebby Sembom menyatakan bahwa pembebasan pilot Philip tak lepas dari konspirasi melemahkan perjuangan pimpinan kelompok penyandera, Egianus Kogoya.
Apalagi dua pekan sebelumnya TPNPB baru saja merilis proposal pembebasan pilot sesuai kesepakatan Egianus Kogoya. Egianus adalah pimpinan kelompok TPNPB yang menyandera sang pilot. Dan dibalik suksesnya Philip keluar dari Nduga tak lepas dari pendekatan yang dilakukan Edison Gwijangge. Ia harus keluar masuk markas Operasi Papua Merdeka (OPM) untuk meyakinkan jika Philip memang harus dibebaskan.
Jenderal Sigit menyampaikan bahwa keselamatan sandera adalah prioritas utama sejak awal operasi. Menurutnya, upaya yang dilakukan tim negosiasi sangat tepat, yaitu menempatkan keselamatan sandera di atas segalanya, tanpa mengedepankan tindakan represif.
Sang pilot setelah dijemput di Nduga, langsung diterbangkan ke Timika dan kini berada di Jakarta dan rencananya akan bertemu keluarganya di Bali. Intensitas upaya pembebasan dalam sebulan terakhir memang cukup tinggi.