Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura terus berupaya meningkatkan percepatan pemberian vaksinasi PIN Polio kepada peserta didik di setiap sekolah.
Pasalnya dari hasil uji laboratorium yang dilakukan pihaknya bersama dengan lapkesda provinsi papua, ada sekitar 28 tempat usaha air minum isi ulang, di Kota Jayapura yang terkontaminasi Bakteri E.Coli.
Dinkes Kota Jayapura diberikan target oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (PUSDATIN) Kemendikbudristek, sebanyak 66 ribu anak yang harus diberikan imunisasi polio pada tahun 2024.
Untuk memastikan peserta didik saat tampil dalam acara puncak tersebut, ia meminta kerjasama orang tua untuk memastikan anak- anaknya tetap dalam kondisi fit tidak ada sakit bawaan. Sehingga selama acara berlangsung kondisi tubuh tetap kuat dan sehat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Papua Aaron Rumainum menjelaskan dana sebesar itu dialokasikan untuk memberikan makanan tambahan kepada balita yang mengalami masalah gizi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang mengatakan, Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Wilayah Kabupaten Jayapura, ditargetkan bisa capai 95 persen dari target sasaran yang ada.
Dalam Perpres 59 Tahun 2024 itu memang diatur untuk penyatuan kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Sedangkan untuk penerapan kelas tersebut disebut masih menunggu turunannya, dan penyesuaian terhadap aturan standar yang itetapkan dalam KRIS tersebut.
Herlina menjelaskan, dari 4 kabupaten cakupan Provinsi Papua Selatan, Kabupaten Mappi merupakan daerah yang cakupannya vaksinasi Polio untuk tahap pertama cukup tinggi yakni sebesar 88,2 persen. Sementara dosis kedua sebesar 34 persen. Disusul Kabupaten Merauke dengan cakupan PIN Polio dosis pertama sebesar 66,8 persen dan dosis kedua sebesar 30 persen.
Keseruan masak bersama ini dihadiri oleh Plt Bupati Biak yang diwakili oleh Asisten I Setda Biak Numfor Simon Rumakeuw, Kepala RSAL Biak, Kajari Biak Numfor, GM Garuda Indonesia, dan pihak swasta lainnya dari CV Maju Makmur Grup, dan sejumlah undangan lainnya.
“Soal kekurangan sana sini pasti ada, terlebih dengan anggaran yang sangat terbatas saat ini. Namun kami tetap maksimalkan pelayanan kepada masyarakat, yang terpenting masyarakat tetap kami obati,” kata Aloysius kepada Cenderawasih Pos, Rabu (10/7).